Djoko Santoso: Ancaman Non Militer Bisa Habisi Republik Ini

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 8 September 2018 16:04 WIB

Ketua Tim Pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, menyambut para tamu yang hadir di acara ulang tahunnya yang ke-66 di rumahnya, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, 8 September 2018. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Prabowo - Sandiaga, Djoko Santoso, mengatakan bahwa negara saat ini menghadapi sebuah ancaman berat.

Baca juga: Hadiahi Keris ke Djoko Santoso, Prabowo: Dia Ksatria dan Senopati

"Sekarang perjuangan beralih bukan di senjata lagi. Karena saya lihat ancaman-ancamannya bukan hanya militer, ancaman yang berat adalah non militer. Dan ancaman ini sangat mendasar bisa menghabisi republik ini," kata Djoko Santoso dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-66 di rumahnya, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Sabtu, 8 September 2018.

Djoko mengatakan, ancaman itu sudah diingatkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tahun 2030, kata dia, ancaman yang dihadapi ialah satu bencana kebangsaan yang sudah ada di depan mata. Ia mengatakan, ancaman itu menjadi pemikiran dan ada tujuh langkah untuk menyelamatkan negara.

Tanpa merinci satu per satu langkah tersebut, Djoko menyebutkan langkah ketujuh yaitu memilih pemimpin yang pancasilais. Maksudnya adalah pemimpin yang mampu menginspirasi rakyat untuk bersatu, bangkit, bergerak, dan bisa berubah. "Kalau tidak berubah, punah kita. Memang ini kaitan sudah masuk langkah ketujuh, yaitu politik praktis. Tapi ada hubungannya dengan ancaman-ancaman yang sangat mendasar terhadap negara kita," kata dia.

Advertising
Advertising

Baca juga: Kata Prabowo Soal Absennya SBY dalam Pertemuan Pimpinan Koalisi

Menurut Djoko Santoso, bangsa Indonesia bisa punah jika tidak memilih pemimpin yang benar. Di sisi lain, dia mengatakan semua pihak harus menghormati Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita harus hormati Pak Jokowi karena beliau sudah cape empat tahun. Tapi kalau kebenaran, lumayan Pak. Cape tinggal kebenaran lagi, karena salah ngurus ya? Kita harus memilih yang benar. Kalau tidak benar memilih maka bangsa Indonesia ini bisa punah," ucapnya.

Berita terkait

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

30 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

49 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

11 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

11 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

12 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

15 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

16 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

16 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

18 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya