Plus Minus Erick Thohir dan Djoko Santoso Jadi Ketua Tim Kampanye

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 8 September 2018 09:28 WIB

Bakal calon presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait dengan formasi tim sukses kampanye nasional pilpres 2019 di Jakarta, Jumat, 7 September 2018. Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Jokowi-Ma'aruf Amin, dan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menilai ada sejumlah kelebihan dan kekurangan Erick Thohir dan Djoko Santoso sebagai ketua tim kampanye di kubu para calon presiden 2019. "Pemilihan Erick Thohir di kubu Jokowi-Ma’ruf Amin dan Djoko Santoso di kubu Prabowo-Sandi menggambarkan dengan jelas situasi dan fenomena apa yang sedang mereka butuhkan," kata Pangi dalam siaran tertulisnya, Sabtu, 8 September 2018.

Baca: Alasan Jokowi Memilih Erick Thohir: Bukan Politik, Tapi Manajemen

Pangi mengatakan pemilihan ketua tim pemenangan mencerminkan isu strategis dan target. Sosok Erick Thohir, kata dia, dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses dan disiapkan untuk mengimbangi Sandiaga Uno. Sosok Erick juga dinilai untuk menambal sisi lemah Ma'ruf Amin pada segmen pemilih milenial.

"Beliau tak perlu diragukan soal penguasaan masalah ekonomi dan penetrasi terhadap pemilih milenial. Erick Thohir sosok yang cukup mudah terkoneksi dengan pemilih milenial, cukup kreatif dan confident," katanya.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Djoko Santoso, menghadiri perayaan HUT ke-20 Partai Amanat Nasional di kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Agustus 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Menurut Pangi, pemilihan nama Djoko Santoso di kubu Prabowo-Sandiaga juga menggambarkan dengan jelas akan fokus pada isu strategis bidang keamanan nasional. Djoko merupakan mantan Panglima TNI, jenderal tempur lapangan, juga paham soal strategi dan peta lapangan (mapping).

Baca juga: Pengamat: Jokowi Pilih Erick Thohir untuk Lawan Sandiaga

Namun, Pangi menuturkan, pemilihan dua nama ini masih menyisakan titik lemah. "Nama Erick Thohir memang sudah malang-melintang di dunia usaha, namun masih terbilang baru dalam urusan politik praktis," ujarnya.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan dunia politik tentu punya dinamika sendiri yang berbeda secara diametral dengan dunia bisnis, sehingga ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Erick dalam mengelola situasi ini.

Baca: Erick Thohir: Saya Terima Ketua Timses Karena Rekam Jejak Jokowi

Sementara itu, pemilihan nama Djoko Santoso juga punya beban tersendiri di koalisi partai pendukung Prabowo-Sandi lantaran Djoko merupakan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra. Menurut dia, dominasi Gerindra dikhawatirkan akan melemahkan loyalitas dan soliditas partai pengusung dalam memenangkan Prabowo-Sandi.

"Partai Gerindra harus bisa meyakinkan partai koalisi untuk menjelaskan situasi ini, di mana semua jabatan strategis, mulai dari capres, cawapres, dan ketua tim pemenangan, semuanya disapu bersih kader Partai Gerindra," kata Pangi.

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

2 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

2 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

2 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

3 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

4 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

5 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

5 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

6 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya