Pengamat Sarankan #2019GantiPresiden Memperjelas Visi dan Misi

Selasa, 4 September 2018 20:19 WIB

Seorang relawan membawa spanduk bertuliskan #2019GantiPresiden saat Deklarasi Akbar Relawan #2019GantiPresiden di depan pintu barat daya Monas, Jakarta, 6 Mei 2018. Dalam kegiatan tersebut, para relawan membacakan aspirasi yang menyatakan siap mengawal jalannya Pemilu 2019 agar tertib dan lancar, sehingga terwujudnya 2019 Ganti Presiden. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta-Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan kelompok pendukung gerakan #2019GantiPresiden hendaknya memperjelas visi dan misi agar tidak menyebabkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. Menurut Ray ia belum mengetahui apa tujuan sebenarnya dari gerakan itu.

"Apakah itu otomatis kalau kita menyebut #2019GantiPresiden penggantinya adalah Prabowo? Atau #2019GantiPresiden penggantinya nanti saja? Atau #2019GantiPresiden yang sesuai dengan visi misi kami? Pertanyaannya, apa visi misi dari #2019GantiPresiden ini?" kata Ray di Rumah Makan Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Selasa, 4 September 2018.

Baca: Survei: Gerakan #2019GantiPresiden Makin Populer, Tapi....

Ray melihat sejauh ini pendukung gerakan #2019GantiPresiden hanya terlihat tidak menyukai Jokowi untuk beberapa alasan. Beberapa di antaranya adalah isu pembengkakan utang negara, tenaga kerja asing, dolar yang terus naik, bahkan hanya karena Jokowi menggunakan stuntman saat tampil di pembukaan Asian Games 2018.

"Ini jadi kemana-mana, pokoknya segala sesuatu yang terlihat positif dilakukan oleh Jokowi harus direspon dengan negatif oleh gerakan #2019GantiPresiden," ujarnya.

Meski demikian Ray tidak setuju jika kampanye ataupun deklarasi #2019GantiPresiden dihadang di beberapa daerah. Menurut Ray setiap warga Indonesia harus mampu menghargai perbedaan pendapat. Penghadangan terhadap suatu pendapat, kata Ray, akan memberangus kebebasan berpendapat itu sendiri.

Simak: Gerakan #2019GantiPresiden Ajukan Kontrak Politik untuk Prabowo

Ray juga mengatakan dalam setiap perbedaan pendapat semua pihak hendaknya dapat mengarahkan diskusi atas perbedaan tersebut pada cara-cara yang sehat, termasuk dalam menyikapi gerakan #2019GantiPresiden. "Dengan cara-cara berdiskusi yang logic dan yang lebih membuka wawasan publik terhadap apa yang tengah diwacanakan," ucapnya.

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

18 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

3 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

5 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya