Siapa Capres Jahat Seperti Tertulis di Spanduk? Ini Kata Demokrat

Rabu, 22 Agustus 2018 18:19 WIB

Ketua KPK Agus Rahardjo bersama anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Mahfud MD (kiri), tertawa bersama saat keluar dari gedung KPK pada Senin, 25 Juni 2018. Kedatangan Mahfud ke KPK untuk memenuhi undangan halalbihalal Idul Fitri serta menjadi pembicara mengenai wawasan beragama dan kebangsaan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Jansen Sitindaon enggan mengaitkan pesan dalam spanduk bertuliskan "Jangan Pilih Capres Jahat" yang dipasang di kawasan Jakarta Pusat pekan ini, dengan pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD beberapa hari lalu.

Selain itu, Jansen juga tidak mau menduga-duga siapa yang dimaksud mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebagai "calon presiden jahat" dalam pernyataannya tersebut. "Pernyataan itu tidaklah tepat disampaikan dalam konteks pilpres 2019 ini," kata Jansen melalui pesan teks kepada Tempo, Rabu, 22 Agustus 2018.

Baca: Ini yang Dimaksud Mahfud MD Menghindari Pemimpin Jahat Berkuasa

Dalam acara pembekalan bakal caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Balai Sarbini pada Senin, 20 Agustus 2018 lalu, Mahfud berpesan agar publik tidak golput pada pilpres nanti. Dia meminta hak pilih digunakan agar orang jahat tak terpilih.

Orang yang dirujuk oleh pesan itu, kata Jansen, tentulah salah satu di antara dua bakal calon presiden yang ada, yakni Joko Widodo atau Prabowo Subianto. "Tapi saya kira bukan Pak Prabowo orang jahatnya, karena Pak Mahfud sendiri kan pernah jadi ketua tim sukses Prabowo di Pilpres 2014."

Advertising
Advertising

Simak: juga: Soal Orang Jahat yang Disebut Mahfud MD, Sandiaga: Semuanya Baik

Pernyataan Mahfud MD itulah yang kemudian dikutip dan dijadikan tulisan dalam spanduk yang tersebar di kawasan Jakarta Pusat, di antaranya di jembatan penyeberangan orang (JPO) Kramat Sentiong, Senen dan Cempaka Putih. Spanduk itu bertuliskan besar-besar "JANGAN PILIH CAPRES JAHAT" disertai keterangan -Masyarakat Anti Golput" di bawahnya. Di sisi kanan spanduk, terdapat gambar surat suara dengan logo Komisi Pemilihan Umum.

Jansen berpendapat narasi tentang pemimpin baik dan jahat ini seharusnya dihindari menjelang pemilihan presiden ini. Menurut dia, narasi-narasi itu tidak membangun kompetisi politik yang sehat, tetapi justru menimbulkan provokasi, dan menghakimi. "Kita ingin pilpres kali ini sejuk, mari kita jauhkan sumber panas yang tak penting," ujar bakal calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Sumatera Utara III ini.

Konteks jahat itu, kata dia, sebenarnya lebih tepat diujikan kepada orang yang sudah atau tengah memimpin pemerintahan saat ini. Kata Jansen, masyarakat dapat menilai kepemimpinan pemerintah saat ini terutama di sektor ekonomi. "Semua hal ini tentu belum bisa kita ujikan ke Pak Prabowo. (Tapi) Ke Pak Jokowi yang sedang menjadi presiden," ucap Jansen.

Jansen meminta Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum segera menertibkan spanduk itu. "Untuk spanduk-spanduk provokatif terkait pemimpin baik dan jahat yang sudah kadung bertebaran di jalan, kami meminta kepada penyelenggara dan pengawas pemilu untuk segera menertibkannya," kata Jansen

Demokrat menyatakan penertiban itu penting demi terselenggaranya pemilihan umum yang damai dan sejuk.

Berita terkait

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

22 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

4 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

3 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

3 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya