TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyebut hasil survei kerap digunakan untuk menggiring opini publik. "Dan survei itu kan biasa untuk menggiring opini, teman-teman tahu," kata Sandiaga, Rabu, 22 Agustus 2018, ketika ditanya hasil terbaru sigi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA.

Baca: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 52,2 Persen

LSI Denny JA mencatat elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 29,5 persen. Sedangkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,2 persen, dengan jumlah undecided voters sebesar 18,3 persen. Bahkan Jokowi - Ma'ruf unggul di kalangan pemilih emak-emak.

Keunggulan pasangan Jokowi - Ma'ruf terlihat di beberapa kantong-kantong suara, pemilih muslim merupakan pemilih terbesar, Jokowi - Ma'ruf memperoleh dukungan sebesar 52,7 %. Sementara pasangan Prabowo - Sandi memperoleh dukungan sebesar 27,9 %.

Sandiaga kemudian menyinggung hasil survei soal elektabilitasnya dan Anies Baswedan semasa pemiihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Ketika itu, kata dia, sejumlah sigi lembaga survei menempatkan Anies-Sandi pada posisi terakhir dibanding kandidat lainnya.

Simak: Jokowi - Ma'ruf Amin: Politik Identitas VS Isu Ekonomi

Sandiaga menyebut perolehan elektabilitasnya ketika itu bahkan lebih parah ketimbang survei teranyar LSI Denny JA ini. Namun, dia mengatakan setiap survei digunakan untuk menggiring opini publik.