Timses Jokowi: Ahoker Potensial Didekati untuk Suara Nonmuslim

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 22 Agustus 2018 14:49 WIB

Mengenakan kemeja khas kotak-kotak, sejumlah pendukung mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut hadir di peresmian dan pembukaan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pasca revitalisasi, Rabu 25 Juli 2018. Tempo/M. Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Tim sukses kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi dukungan suara pemilih yang masih lemah di segmen pemilih nonmuslim. Berdasarkan hasil survei teranyar lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Jokowi-Ma'ruf hanya unggul tipis di segmen nonmuslim.

Baca: Isu Ahoker Golput di Pilpres 2019 Dianggap Permainan Opini

Jokowi-Ma'ruf unggul tipis di segmen nonmuslim dengan dukungan sebesar 47,5 persen. Hanya selisih 3,9 persen dibandingkan dengan dukungan terhadap Prabowo - Sandi sebesar 43,6 persen.

“Untuk hal ini, semua kelompok termasuk Ahoker menjadi potensial untuk kami dekati,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding saat dihubungi Tempo pada Rabu, 22 Agustus 2018.

Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Dukung Jokowi bersama sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai Ahoker (sebutan untuk pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019 di Hotel Ibis, Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Agustus 2018.

Baca: Pengamat Nilai Ahoker Tak Akan Golput di Pilpres 2019, Sebab ...

Hadir dalam acara itu, Jack Lapian dari BTP Network - Relawan Ahok dan Tokoh Agama Gus Sholeh Mz serta beberapa tokoh pendukung 'Ahok garis keras'. Hadir pula kurang lebih 100 orang yang mewakili Relawan Ahok. "Kami mahasiswa dan pemuda bertekad dan semangat memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019," ujar salah satu perwakilan Aliansi saat membacakan salah satu poin deklarasi di Hotel Ibis, Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Agustus 2018.

Advertising
Advertising

Pemasangan peci bertuliskan Jomin (Jokowi-Ma'ruf Amin) kepada Gus Sholeh pun dilakukan sebagai simbol dukungan. Peci tersebut disematkan langsung oleh Politikus PDIP Ruhut Sitompul yang juga hadir dalam acara itu. Ruhut menilai, deklarasi tersebut bisa dikatakan mewakili suara Ahoker di barisan tengah dan bawah. "Kalau melihat tokoh-tokoh yang datang, itu dari pemimpin middle dan low, jadi saya yakin sudah mewakili. Saya juga mengenal dan berteman lama dengan mereka," ujar Ruhut saat ditemui Tempo di lokasi yang sama.

Baca: Muhaimin Siap Redam Ahokers yang Kecewa Jokowi Pilih Ma'ruf Amin

Menurut Ruhut, Ahoker ini akan menyumbang suara yang cukup besar untuk paslon yang diusung oleh partainya di Pemilu 2019. "Kita tidak bisa menafikan bahwa Ahok itu pendukungnya banyak, bukan hanya di Jakarta, juga seluruh Indonesia," ujar Ruhut.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga pernah menyatakan, dirinya siap meredam kekecewaan Ahokers akibat keputusan Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya maju Pemilu 2019. Menurut Cak Imin, ada kesalahpahaman antara pihak-pihak yang menyebut Ma'ruf Amin anti terhadap kaum nonmuslim.

"Saya akan berusaha menghentikan kesalahpahaman itu dengan menjelaskan yang sesungguhnya. Kiai Maruf tak beda dengan dengan saya, menghormati kebhinekaan," ujar Cak Imin saat ditemui di kantor PBNU, Jakarta pada Selasa, 14 Agustus 2018.

Ma'ruf Amin memang terkenal sebagai ulama yang berdiri paling depan menyatakan Ahok menista agama dan menghina ulama dalam kasus Surat Al-Maidah ayat 31. Sementara itu, sebagian besar pendukung Ahok (Ahoker) juga pendukung Jokowi, karena keduanya pernah berpasangan dalam pemilihan gubernur DKI pada 2012.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

14 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

14 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

48 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Pernyataan Kontroversial Ahok soal Jokowi sejak Resmi Mendukung Ganjar-Mahfud

8 Februari 2024

Inilah 3 Pernyataan Kontroversial Ahok soal Jokowi sejak Resmi Mendukung Ganjar-Mahfud

Sejak resmi mendukung Ganjar-Mahfud, Ahok molantarkan sejumlah pernyataan kontroversial soal Presiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Ahok akan Maksimalkan Medsos dan Ahokers untuk Kampanyekan Ganjar-Mahfud

4 Februari 2024

Ahok akan Maksimalkan Medsos dan Ahokers untuk Kampanyekan Ganjar-Mahfud

"Ini zaman medsos, dan Ahokers semua kan bisa cepat," kata Ahok.

Baca Selengkapnya