Disebut Bakal Pecah Suara Purnawirawan, Ini Reaksi Djoko Santoso

Selasa, 21 Agustus 2018 09:03 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Priboemi Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso berdoa saat berlangsungnya acara deklarasi berdirinya Partai Priboemi, di Jakarta, 17 Agustus 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto menunjuk mantan Panglima TNI Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan atau Timses Prabowo - Sandiaga Uno. Beberapa pengamat menyebut penunjukan Djoko Santoso ini merupakan strategi Prabowo untuk memecah suara purnawirawan.

Baca: Pernah Diusulkan Jadi Cawapres Megawati, Ini Profil Djoko Santoso

Ketika dikonfirmasi hal ini, Djoko Santoso mengatakan tidak pernah berniat untuk memecah suara purnawairawan. "Itu kan kalian saja yang bikin," kata Djoko Santoso kepada wartawan usai memimpin rapat tim pemenangan Pilpres 2019 di DPP Gerindra, Ragunan, Senin, 20 Agustus 2018. "Saya ini sudah bukan jenderal, saya ini rakyat biasa."

Djoko menjelaskan dia tidak pernah diajari untuk memecah belah. "Aku selama jadi tentara belajar terus, enggak ada ilmunya memecah belah. harus bersatu," kata dia.

Menurut dia, di dalam Pilpres 2019 kali ini memang ada dua calon. "Dan ini bukan untuk pecah-pecah. Ini untuk rakyat Indonesia. Silahkan rakyat memilih, ada dua," kata Djoko Santoso.

Advertising
Advertising

Simak juga: Rapat Timses Prabowo, Djoko Santoso: Kami Inventarisir Nama-nama

Djoko Santoso merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1975. Lelaki kelahiran Jawa Tengah, 8 September 1952 ini memulai karier militer sejak menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang.

Karier Djoko Santoso mulai menanjak saat menjadi perwira tinggi dengan menjabat sebagai Panglima Kodam XVI/Pattimura pada 2002. Djoko juga pernah menjadi Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) tahun 2002-2003 yang menangani konflik di Maluku.

Simak: Pengamat: Prabowo Tunjuk Djoko Santoso untuk Pecah Suara Purnawirawan

Pada Maret 2003, Djoko dipercaya untuk mengisi posisi Panglima Kodam Jaya. Jabatan Pangdam Jaya tak lama diembannya setelah dimutasi kembali untuk menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD. Pada 2005 dia diangkat menjadi Kepala Staf TNI AD menggantikan Ryamizard Ryacudu. Djoko Santoso menjadi Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berita terkait

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

1 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

15 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

18 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

19 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

21 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

22 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya