Bertemu Pengurus Muhammadiyah, Prabowo - Sandiaga Diskusi Ini

Senin, 13 Agustus 2018 22:52 WIB

Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menceritakan tahapan tes kesehatan awal yang telah dijalani di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 13 Agustus 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga) mendatangi kator Pusa Dewan Dakwah Muhammadiyah. "Kami bertukar pandangan, banyak pandangan sama, ada kesadaran arah perkembangan ekonomi," kata Prabowo di Kantor Muhammadiyah, Senin malam, 13 Agustus 2018.

Baca: Fadli Zon: Tim Sukses Prabowo - Sandiaga Dibentuk Pekan Ini

Menurut Prabowo, perekonomian Indonesia saat ini masih terpuruk. Dia mengatakan kekayaan negara masih dikuasai oleh asing, sehingga masyarakat tidak dapat merasakan manfaat dari kekayaan alam tersebut.

Kemudian, Prabowo meminta Muhammadiyah untuk membuka pintu untuk dirinya. Agar dapat melakukan kajian ilmiah bersama. "Supaya bangsa ini bisa maju berdasarkan fakta, bukan selera," kata dia dia.

Simak: Begini Posisi SBY, Sohibul, dan Zulkifli di Tim Prabowo - Sandiga

Advertising
Advertising

Ketua Umum Dewan Dakwah Muhammadyah, Haedar Nashir, mengatakan ada enam poin yang dibicarakan dengan Prabowo. Poin tersebut, kata dia sebagai acuan bahan kebijakan pemerintah lima tahun ke depan.

Haedar menyebutkan, agama, pancasila, dan kebudayaan menjadi pondasi nilai dan sumber inspirasi untuk menyusun kebijakan. "Jangan sampai terdapat kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan nilai dasar," kata dia. Kemudian, pada poin kedua, Haedar menyebutkan Prabowo dan Sandiaga diminta untuk menegakkan kedaulatan negara melalui kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.

Baca juga: Sandiaga Santri Post-Islamisme VS Ma'ruf yang Tidak Milenial

Pada poin ketiga, Dewan Dakwah Muhammadyah meminta Prabowo dan Sandiaga untuk mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi secara progresif. "Khususnya dalam menghadapi sekelompok kecil yang menguasai ekonomi, " kata Haedar.

Keempat, Haedar meminta untuk dilakukan rekonstruksi pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia. Untuk menjadikan Indonesia unggul dan dapat bersaing dengan kualitas SDM asing. Setelah itu, Haedar mengatakan di poin kelima, agar Prabowo - Sandiaga melakukan reformasi birokrasi. "Pemberantasan korupsi menjadi agenda kebijakan utama," ujar Haedar.

Simak juga: Demokrat: SBY Bagi Cara Menang Pilpres ke Prabowo - Sandiaga

Poin terahir, Haedar meminta Prabowo - Sandiaga melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk melindungi kepentingan dalam negeri. Menurut dia, Indonesia merupakan negara islam terbesar, sehingga memiliki kekuatan strategis di dunia islam.

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

8 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya