Ma'ruf Amin Sudah Sepuh, PSI: Yang Penting Jokowi Milenial

Reporter

Andita Rahma

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 11 Agustus 2018 15:31 WIB

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie beserta rombongan menyerahkan daftar nama calon legislatif (caleg) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. PSI memastikan 100 persen bakal caleg bukan mantan narapidana kasus korupsi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mempermasalahkan profil Ma'ruf Amin yang dianggap sudah sepuh untuk diperkenalkan kepada generasi milenial.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasannya Pilih Maruf Amin Jadi Cawapres

Menurut Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, Joko Widodo selama ini sudah akrab dengan milineal, itu sudah cukup.

"Saya kira kalau Presidennya sudah milineal, sudah cukup lah ya," ujar Raja Juli di Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Agustus 2018.

Raja menilai, hal yang penting sebagai modal menggaet generasi muda adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tersebut harus memiliki cara berpikir yang terbuka dan apa adanya.

Advertising
Advertising

"Tidak juga dibedakin dan tidak main sinetron," kata Raja. Ia optimistis, generasi milineal dan pemilih pemula akan mempercayakan Indonesia kembali di tangan Jokowi.

Selain itu, PSI juga mengajak masyarakat agar tidak menjadi golongan putih atau golput dalam Pilpres 2019 nanti. Pengertian golput ditujukan untuk warga negara yang menolak memberikan suara dalam pemilihan umum sebagai tanda protes.

Baca juga: Jokowi dan Maruf Amin Daftar Pilpres Jumat Pagi

"Jangan sampai hanya karena kecewa sesaat, kita melupakan tujuan utama kita. Jangan sampai terjadi seperti di Amerika. Misalnya Trump terpilih menjadi Presiden karena banyak yang golput," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie di tempat yang sama.

Grace mengatakan, setiap individu memiliki aspirasi, sikap dan harapan yang berbeda-beda mengenai pemimpinnya. Namun PSI menyarankan perbedaan itu bukan menjadi alasan untuk golput. "Karena memang tidak ada nama yang didukung 100 persen," ucap Grace.

Pengamat Politik Universitas Padjajaran Muradi menilai pilihan calon wakil presiden Joko Widodo kepada Ma'ruf Amin membuat basis pemilihnya dari kalangan kelas menengah mengambek. Dia mengatakan peran Maruf dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi salah satu penyebabnya.

Baca juga: Begini Pidato yang Bikin Jokowi Pilih Ma'ruf Amin Jadi Cawapres

"Dalam kasus itu, Pak Ma'ruf Amin dianggap orang yang menjebloskan Ahok. Ahok yang saya maksud dia sebagai simbol keberagaman," kata Muradi dihubungi, Jumat, 10 Agustus 2018.

ROSENO AJI

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

42 menit lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

2 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

3 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

3 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

4 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

4 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

7 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

7 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya