PPP Ungkap Pertimbangan Jokowi Pilih Ma'ruf Amin Jadi Cawapres

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 10 Agustus 2018 15:21 WIB

Pasangan capres dan cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin berdoa saat deklarasi di Gedung Joang 45 sebelum mendaftarkan diri ke kantor KPU, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018. Keberangkatan Jokowi - Ma'ruf Amin ke KPU ditemani para ketua umum partai koalisi. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy membeberkan akseptabilitas atau faktor penerimaan dari partai pendukung maupun presiden menjadi faktor penting Joko Widodo atau Jokowi akhirnya memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya di pilpres 2019.

"Seluruh aspek tentu dipertimbangkan. Dan salah satu yang paling penting adalah faktor akseptabilitas. Baik penerimaan presiden dan juga partai pengusung," kata Romy di KPU RI, Jakarta pada Jumat, 10 Agustus 2018.

Baca: Hasil 4 Tahun Pimpin Pemerintahan, Jokowi: Ini Bukti, Bukan Fiksi

Sebelumnya, Jokowi sempat ditengarai mengalami deadlock saat memilih calon wakil presiden. Sebab semua partai menginginkan kadernya menjadi cawapres Jokowi. Romahurmuziy termasuk salah satu yang disodorkan dari partainya. Sementara Ma'ruf adalah tokoh nonpartai yang dianggap bisa diterima semua pihak.

Hal penting lainnya, kata Romy, Ma'ruf dinilai dapat menangkal berbagai ujaran kebencian dan SARA yang paling menonjol menggunakan agama, yang selama ini kerap ditujukan kepada Jokowi. "Jadi, dengan dipilihnya Kiai Ma'ruf Amin, publik bisa menilai, siapa yang bersama ulama dan siapa yang meninggalkan ulama," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Jadi Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Tetap Sarungan?

Romy juga mengaku dirinya yang pertama kali menyodorkan nama Ma'ruf Amin kepada Jokowi sejak 3 Desember 2017. Menurut dia, pengetahuan Ma'ruf bisa dikatakan paripurna.

Dari sisi ekonomi misalnya, Romy mengatakan, Maruf Amin saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Syariah Nasional MUI. Ulama sepuh tersebut juga ikut terlibat sebagai dewan pengawas syariah di berbagai bank dan asuransi syariah, di antaranya di Bank Muammalat, Bank BNI Syariah, dan Bank Mega Syariah.

Selain itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia itu mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2012 di bidang Hukum Ekonomi Syariah.

Baca: Wawancara Ma'ruf Amin: MUI Tidak Menolak Pemimpin Nonmuslim, Tapi

Dari sisi ekonomi, Romy melihat sosok Ma'ruf mewarnai seluruh spektrum politik yang ada di koalisi. Sehingga, Rais Aam PBNU ini dianggap sebagai titik temu dari berbagai spektrum. "Figur yang dipilih pasti merupakan figur yang merupakan titik temu atau merupakan melting pot dari seluruh partai politik dan dari seluruh kelompok-kelompok masyarakat yang ada di Indonesia," ujarnya.

Jokowi mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya pada Kamis sore, 9 Agustus 2019. Pengumuman dilakukan di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta, dengan dihadiri para ketua umum dan sekjen koalisi Jokowi.

Berita terkait

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

5 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

6 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

6 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

18 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

19 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya