Partai Demokrat Bersidang untuk Tentukan Arah Koalisi Pagi Ini

Reporter

Friski Riana

Jumat, 10 Agustus 2018 09:03 WIB

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dalam pilpres 2019 dengan dukungan tiga partai koalisi, yaitu Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, dan Partai Amanat Nasional atau PAN. Adapun Partai Demokrat tak ikut dalam deklarasi itu. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Tinggi Partai Demokrat rencananya akan menggelar sidang untuk menentukan arah koalisi pada pemilihan presiden (pilpres) 2019, pada Jumat pagi ini, 10 Agustus 2018. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan partainya tak cocok dengan Partai Gerindra. Sementara itu, partai-partai koalisi

Melalui akun Twitternya, Andi Arief mengungkapkan alasannya. "Karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami." Andi Arief mencuit melalui akun Twitternya @AndiArief_, Rabu, 8 Agustus 2018 pukul 21.50. Ketika dikonfirmasi wartawan, Andi mempersilakan cuitannya untuk dikutip.

Baca:
Wasekjen Demokrat Berang Sebut Prabowo Jenderal Kardus
Sebut Prabowo Jenderal Kardus, Andi Arief: Itu Jenderal yang ...

Orang yang dituding Andi mampu membayar PKS dan PAN adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Prabowo memutuskan maju bersama Sandiaga di pilpres 2019. Andi Arief bahkan menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus pada malam sebelum pengumuman cawapres.

"Jenderal kardus punya kualitas buruk. Kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS." Andi Arif mencuit lagi.

Advertising
Advertising

Baca: Sindir PDIP Partai Feodal, Demokrat Bandingkan AHY ...

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengatakan partai koalisi Jokowi sudah menutup peluang bergabung untuk Partai Demokrat. Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, menceritakan bahwa koalisi Jokowi sudah memberikan kesempatan kepada Demokrat sebelum pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan para petinggi partai koalisi di restauran Plataran Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 9 Agustus 2018.

"Kami sudah memberi kesempatan sampai dengan tadi, sebelum di sini kami membahasnya dalam kesempatan yang lebih terbatas," kata Romy di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Agustus 2018.

Baca: Demokrat: SBY Tak Baper Soal Hubungannya dengan ...

Romy mengungkapkan ada komunikasi terakhir dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum petinggi partai koalisi bertemu Jokowi. Namun, hingga pukul 14.00, koalisi belum mendapatkan sinyal dari Demokrat untuk bergabung.

Berita terkait

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

5 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

5 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

9 jam lalu

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

Ketua Umum PAN Zulhas mendorong para kadernya maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

9 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

11 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

22 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya