TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, berharap besar menjadi calon wakil presiden Joko Widodo di pilpres 2019. Dari hasil sigi dua lembaga, Cak Imin dianggap punya tingkat elektabilitas tertinggi bila disandingkan dengan Jokowi.

Baca: Datangi PBNU, Puluhan Kiai Minta Cak Imin Jadi Cawapres Jokowi

Dalam survei terakhir yang dilakukan Alvara Research Center, Cak Imin memiliki tingkat keterpilihan paling tinggi dibandingkan empat kandidat lain. “Tokoh yang dianggap paling cocok sebagai cawapres mendampingi Jokowi adalah Muhaimin Iskandar, menyusul Mahfud MD,” kata Kepala Peneliti Alvara, Harry Nugroho, Jumat, 3 Agustus 2018.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu memiliki tingkat elektabilitas 30 persen, di atas tingkat keterpilihan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 28,6 persen. Menyusul di posisi ketiga Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi 5,8 persen, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko 5,6 persen dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin 1,0 persen.

Hal senada terungkap dalam survei Media Survei Nasional (Median) pada Juli 2018 lalu. Menurut hasil survei tersebut, Cak Imin memperoleh tingkat elektabilitas tertinggi. Sebanyak 42,6 persen responden memilih capares Jokowi adalah Cak Imin. Namun dia bersaing ketat dengan dengan Agus Harimurty Yudhoyono atau AHY (42,4 persen) dan Hari Tanoe Soedibjo (42,3 persen).

Namun, hasil berbeda diungkap sigi Charta Politika di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Mei 2018. Hasilnya elektabilitas Cak Imin jeblok.

Baca: Ini Alasan Cak Imin Pede Jadi Cawapres Jokowi

Di Jawa Timur yang menjadi basis Nahdlatul Ulama, Muhaimin hanya mendapatkan 6,6 persen responden yang memilih dia menjadi cawapres Jokowi. Muhaimin berada di peringkat ketiga setelah Gatot Nurmantyo (8,9 persen) dan AHY (7,7 persen).

Di Jawa Tengah Muhaimin masuk dalam lima besar cawapres Jokowi. Namun dia masih berada di bawah Gatot, Mahfud MD dan Anies Baswedan. Sementara di Jawa Barat dan Banten Cak Imin bahkan tidak masuk lima besar.

Sebelumnya, Cak Imin mengatakan optimistis dirinya akan menjadi cawapres Jokowi. Dia mengatakan memilihnya menjadi cawapres semua beres. “Saya wapres semua beres,” kata dia, 1 Agustus 2018.

Cak Imin mengatakan berdasarkan perintah kiai NU dan PKB tidak ada opsi lain selain dirinya maju sebagai cawapres Jokowi. “Tapi ya terserah Pak Jokowi kan? Namanya juga janur kuning belum melengkung,” kata dia.