Empat Perbedaan Pertemuan Sekjen Koalisi Jokowi dan Prabowo
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Amirullah
Kamis, 2 Agustus 2018 10:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris jenderal partai koalisi Prabowo menggelar pertemuan pada Rabu malam, 1 Agustus 2018. Sehari sebelumnya, yakni pada 31 Juli 2018, sekjen partai koalisi Joko Widodo atau Jokowi juga menggelar pertemuan.
Kedua pertemuan tersebut digelar masing-masing kubu untuk mempersiapkan diri menghadapi pilpres 2019. Meski demikian, terdapat perbedaan dari dua pertemuan tersebut. Berikut empat perbedaan yang dirangkum Tempo:
1. Tempat dan Hidangan
Dalam pertemuan sekjen partai koalisi Jokowi, pertemuan diadakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam. Setelah dari Istana, Jokowi menemani makan malam para tamunya ke Grand Garden Resto, di Kompleks Kebun Raya Bogor untuk santap malam.
Baca: Sekjen Koalisi Prabowo Bertemu, Bicara Soal Deadline Cawapres
Sedangkan untuk sekjen partai Prabowo, pertemuan diadakan di Jalan Jalan Kemang V, Jakarta Selatan. Untuk durasi dan waktu, pertemuan koalisi Prabowo itu dilakukan pada pukul 20.00 hingga sekitar pukul 22.00. Untuk hidangan, para sekjen koalisi Prabowo itu dihidangkan makanan ringan hingga berat, yakni risol, pastel, pempek, dan nasi goreng.
<!--more-->
2. Suasana dan Gaya Pertemuan
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pertemuan yang dihadiri oleh Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan berjalan santai dan tenang. Para sekjen itu terlihat memakai batik, kemeja, dan jas saat pertemuan berlangsung.
Baca: Pertemuan Jokowi dan Sekjen Partai Bahas Strategi Pemenangan
Sedangkan Jokowi meski memakai kemeja putih lengan panjang dan celana bahan, di bagian bawahnya ia juga mengenakan sneakers. “(Gaya pertemuan) Ini bagian dari politik anak muda, politik yang rileks,” ujar Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.
<!--more-->
3. Pejabat Partai yang Hadir
Dalam acara pertemuan kubu Jokowi, seluruh sekjen partai pendukung hadir, yakni Hasto Kristiyanto (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Lodewijk Freidrich Paulus (Partai Golkar), Abdul Kadir Karding (Partai Kebangkitan Bangsa), Arsul Sani (Partai Persatuan Pembangunan), Johnny G. Plate (Partai Nasional Demokrat), Herry Lontung Siregar (Partai Hati Nurani Rakyat), Ahmad Rofiq (Partai Persatuan Indonesia), Raja Juli Antoni (Partai Solidaritas Indonesia), dan Verry Surya Hendrawan (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia).
Baca: Dua Topik Pembicaraan Jokowi dan Sembilan Sekjen Partai Koalisi
Selain itu, Joko Widodo sebagai sosok yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden 2019 juga ikut hadir dalam pertemuan itu.
Sedangkan untuk kubu Prabowo, empat sekjen dari partai pendukung terlihat menggelar pertemuan tanpa adanya sosok Prabowo Subianto.
<!--more-->
4. Agenda Pertemuan
Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan pertemuan dengan Joko Widodo dengan para sekjen beragendakan tindak lanjut pertemuan antara Jokowi dan para ketua umum partai pendukung beberap waktu lalu. Selain itu, Johnny mengatakan ada hal teknis soal pemilu yang dibicarakan dalam pertemuan itu. "Ini hanya ngopi-ngopi dan makan malam. Ini kan menindaklanjuti pertemuan yang dilakukan Pak Jokowi dengan ketua-ketua parta,” ujar Johnny.
Baca: Sekjen Koalisi Prabowo Bertemu, Bicara Soal Deadline Cawapres
Di kubu Prabowo, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pertemuan itu membahas hal teknis, antara lain soal batas pendaftaran calon presiden dan wakil serta mekanismenya. Termasuk konsep visi dan misi dari capres dan cawapres. "Forum sekjen ini kan menindaklanjuti hal-hal kemarin yang dibicarakan. Dan karena wakil presiden akan dibicarakan nanti, tentu saja kami memberikan deadline. Kira-kira sebelum tanggal 10 (Agustus 2018)," ucapnya.
M JULNIS FIRMANSYAH l REZKI ALVIONITASARI l AHMAD FAIZ