Yakin Prabowo Keok, La Nyalla Dukung Yusril hingga Anies Baswedan
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Endri Kurniawati
Sabtu, 28 Juli 2018 11:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas politikus Partai Gerindra, La Nyalla Mattalitti, memperkirakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak akan menang melawan inkumben Joko Widodo pada pemilihan presiden 2019. "Enggak bisa. Saya yakin enggak akan bisa (kalahkan Jokowi)," kata La Nyalla di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018.
La Nyalla tak memerinci alasannya menyebut Prabowo akan sulit menang. Dia hanya mengatakan banyak pihak yang berharap Prabowo menjadi king maker saja. Dia menyarankan Prabowo memberi kesempatan kepada yang lebih muda untuk maju. "Kalau Pak Prabowo lawan Pak Jokowi lagi, kalau saya kasihan Pak Prabowo energinya habis," ujarnya.
Baca:
PKS Legowo Tidak Jadi Capres atau Cawapres Prabowo, Asal...
Kader Demokrat di Daerah Tidak Solid Dukung Prabowo
La Nyalla mengklaim jaringannya di daerah pun tak menginginkan Prabowo maju di pilpres 2019. Jika Prabowo ikhlas melepaskan peluang maju capres demi umat, justru masyarakat yang ingin ganti presiden akan semakin berusaha. "Di jaringan saya pun banyak yang tidak berharap kalau Prabowo maju, mereka berharap Prabowo menjadi king maker," kata La Nyala.
La Nyalla turut menghadiri acara Ijtima' Ulama yang diselenggarakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). Menurut Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, acara ini diselenggarakan untuk mendorong terbentuknya koalisi keumatan antara Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, dan Partai Berkarya.
Baca:
Bertemu Prabowo, SBY: Jalan Membangun ...
Gerindra Bocorkan Kandidat Cawapres Prabowo ...
La Nyalla mengatakan hadir untuk mendengarkan usulan para ulama mengenai siapa yang akan direkomendasikan sebagai capres dan cawapres. Menafikan Prabowo, ia malah mendorong bakal calon baru, seperti Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, atau mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo. "Contohnya Yusril, kemudian Zulkifli Hasan, yang baru Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, banyaklah itu," ujar mantan Ketua Umum PSSI yang kini menjadi politikus PBB ini.
Simak: Prabowo Bakal Pilih Cawapres yang Diterima ...