Soal Peluang Demokrat Berkoalisi Dukung Jokowi, Ini Kata Pramono

Reporter

Friski Riana

Rabu, 25 Juli 2018 13:12 WIB

Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung III, Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta, 6 Juni 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menduga ada rintangan yang menjadi faktor hambatan bagi Partai Demokrat bergabung dengan partai koalisi pendukung Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Pramono, rintangan itu berasal dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca: SBY: Banyak Rintangan Berkoalisi dengan Jokowi untuk Pilpres 2019

"Mungkin rintangannya ada di dalam Pak SBY sendiri. Saya enggak tahu apa yang terjadi dengan beliau, tapi mungkin barrier-nya ada pada beliau," kata Pramono di kantornya, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.

Pramono mengatakan komunikasi secara tertutup antara Jokowi dan SBY sebenarnya berlangsung beberapa kali. Bahkan, kata dia, putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga sudah bertemu dengan Jokowi.

Baca: Sinyal SBY Tutup Pintu Koalisi dengan Jokowi di Pilpres 2019

"Yang saya tahu, sebelum pertemuan di Bogor kemarin, sebenarnya Presiden sudah beberapa kali menyampaikan bahwa komunikasi yang berjalan baik dengan SBY mudah-mudahan ada realisasinya," ujarnya.

Menurut Pramono, PDIP, sebagai partai pengusung Jokowi, telah menyerahkan keputusannya kepada Jokowi untuk menentukan partai mana saja yang akan diajak berkoalisi. Karena itu, Pramono meyakini hanya SBY yang tahu hambatan berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung Jokowi.

Baca juga: SBY Akan Bertemu Zulkifli Hasan, AHY Bakal Ketemu Sohibul Iman

Advertising
Advertising

SBY sebelumnya menyampaikan bahwa ada banyak rintangan bagi partainya untuk turut bergabung dalam koalisi yang mendukung Jokowi di pemilihan presiden 2019. Hal itu tidak mudah.

Pernyataan SBY itu disampaikan ketika menanggapi pertanyaan tentang peluang Demokrat mendukung Jokowi di pilpres 2019. Menurut SBY, Jokowi sebenarnya juga ingin berkoalisi dengan Demokrat di pemerintahan. Namun lagi-lagi, kata dia, ada penghambat yang membuat koalisi itu sulit terbentuk. "Tidak perlu saya sampaikan secara detail (hambatannya)," kata SBY.

SBY mengatakan koalisi hanya bisa terjalin dengan baik apabila ada kepercayaan dan sikap saling menghargai. Menurut dia, hal itulah yang menjadi kendala Demokrat mendukung Jokowi saat ini.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

5 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

5 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

7 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

8 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

8 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

9 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

9 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

10 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

11 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

12 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya