TEMPO.CO, Jakarta - Putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin sebagai dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, menghadirkan harapan baru bagi rakyat Maluku.
Setelah penantian panjang selama 41 tahun, rakyat Maluku optimistis pasangan Jokowi-KH Ma’ruf akan mempertimbangkan untuk menempatkan tokoh asal Maluku pada jajaran Kabinet Kerja Jilid II.
“Saya yakin, Presiden Jokowi akan memenuhi aspirasi dan harapan rakyat Maluku. Kami mengusulkan tiga tokoh asal Maluku, yaitu Irjen Pol (Purn) Murad Ismail, Reza Valdo Maspaitella, dan William Sabandar sebagai calon menteri di Kabinet Kerja Jilid II,” kata Ketua Umum Persatuan Indonesia Timur Pro-Jokowi Boetje Simaela di Jakarta, pada Senin (8/7).
Boetje menyebutkan, ketiga tokoh itu memiliki latar belakang berbeda, di mana Murad sebagai mantan perwira tinggi Polri yang kini menjabat Gubernur Provinsi Maluku, Reza berprofesi sebagai pengusaha, dan William adalah Direktur Utama PT MRT Jakarta.
Dijelaskan, Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail pernah menjabat Kakor Brimob Mabes Polri. Lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang Brimob. Sedangkan Reza Valdo Maspaitella sebelum menjadi pengusaha, pernah bekerja sebagai profesional di industri perbankan dan keuangan, baik di dalam maupun luar negeri.
Reza juga kini dipercayakan sebagai Ketua Komite Tetap (Komtap) Bidang Pengembangan Investasi Dalam Negeri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020.
Sementara itu, William Sabanda yang mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pekerjaan Umum, pernah dipercayakan sebagai Ketua Tim Rekonstruksi Nias, Utusan Khusus Sekretariat Jenderal ASEAN, Ketua Tim Recovery Pasca Gempa Myanmar, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Ketua Satgas Nasional untuk Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
Usulan untuk menjadikan putra terbaik Maluku sebagai calon menteri, kata Boetje, disampaikan untuk memenuhi amanat lembaga adat Latupati beserta para pemangku kepentingan lainnya di Provinsi Maluku.
“Kami siap bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan secara langsung aspirasi rakyat Maluku. Ini menjadi tekad kami. Sebab, sejak era pemerintahan Orde Baru hingga saat ini, belum ada seorang pun tokoh asal Maluku yang dipercayakan untuk menempati kursi di kabinet,” kata Boetje.
Aspirasi dukungan untuk menjadikan Reza, William, dan Murad sebagai menteri, katanya, telah mendapat restu dari lembaga adat Latupati dan para pemangku kebijakan lainnya di Maluku.
Pada periode pertama pemerintahan, tahun 2014-2019, Presiden Jokowi telah memberikan perhatian khusus pada pembangunan di Provinsi Maluku. Sejak tahun 2014 sampai saat ini, Presiden Jokowi telah lima kali mengunjungi Maluku untuk menyaksikan secara langsung proses pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.