Partai-partai Percepat Konsolidasi Sebelum Pelantikan Presiden

Reporter

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menggelar konferensi pers di Kebagusan, Jakarta pada Rabu, 17 April 2019. TEMPO/Dewi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menggelar konferensi pers di Kebagusan, Jakarta pada Rabu, 17 April 2019. TEMPO/Dewi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memprediksi partai-partai akan mempercepat agenda konsolidasi, baik itu dalam bentuk kongres, munas, muktamar dan agenda serupa, sebelum pelantikan presiden terpilih pada Oktober mendatang.

Baca juga: Kata Hasto Soal Alasan PDIP Percepat Kongres Nasional

Dalam agenda konsolidasi ini, ujar Adi, partai-partai pemenang tentu mengkalkulasi kemungkinan peluang mengakses komposisi kabinet yang bisa didapat, termasuk posisi-posisi strategis di DPR, MPR, dan BUMN. "Sementara partai-partai yang kalah akan mencoba peruntungan apakah bisa merapat ke pemerintah atau memilih jadi oposisi," ujar Adi saat dihubungi Tempo, Selasa malam, 25 Juni 2019.

Belakangan, PDIP sudah menyatakan akan mempercepat kongres. Sementara wacana percepatan Munas Golkar juga menguat. Kalau dilihat dari kecenderungannya, ujar Adi, isu percepatan agenda konsilidasi sejumlah partai memiliki tensi yang berbeda.

PDIP misalnya, ujar dia, dinilai melakukan percepatan kongres sebagai upaya konsolidasi internal menata koalisi 01 dan berkomunikasi dengan 02, selain tentunya untuk mengukuhkan kembali Megawati sebagai ketua umum. "Sebagai partai pemenang pemilu, PDIP perlu strategi dan treatment jitu dalam me-maintenance dua jangkar berbeda itu," ujar Adi.

Sementara Golkar, ujar dia, desakan percepatan muncul karena sejumlah manuver yang ingin menggoyang Airlangga dari tampuk kekuasaan. "Isu ini kencang dilakukan sebelum penentuan komposisi kabinet Jokowi, karena ada dinamika soal siapa yang harus dijadikan menteri dari internal Golkar."

Adapun partai-partai lain, kata dia, juga pasti segera melakukan konsolidasi menghadapi situasi politik pasca putusan MK.

Sejauh ini, partai-partai Koalisi Adil Makmur baru akan menentukan posisi sebagai oposisi atau koalisi kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi, pasca MK menyampaikan putusan ihwal sidang sengketa pilpres. Belum ada yang tegas menyebut akan konsisten berseberangan dengan Jokowi hingga saat ini.

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria misalnya, mengatakan setelah MK menyampaikan putusan, Gerindra akan berunding, apakah akan menjadi oposisi atau koalisi. "Kami akan evaluasi 10 tahun di oposisi, apa plus minusnya. PDIP kan juga dulu 10 tahun di oposisi ada plus minusnya," ujar Riza saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan pada Senin, 24 Juni 2019.

Hal yang sama diungkapkan Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. Dia menyebut, partai berlambang matahari putih itu akan melakukan evaluasi pasca-putusan MK, untuk menentukan arah koalisi.

"Kami menunggu hasil putusan MK dulu. Secara etika politik kan begitu. Setelah itu, kami lakukan evaluasi, sebetulnya dalam pilpres dan pileg ini kami dapat apa?" ujar Saleh saat ditemui di lokasi yang sama.

 








Survei NSN: PDIP, PSI dan Golkar Jadi Partai Tiga Besar di DKI Jakarta

7 hari lalu

Bendera partai politik memenuhi pinggiran Mampang, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Januari 2023. Selain merusak keindahan kota, jajaran bendera partai di pinggir jalan ini membahayakan bagi pengendara jika kayu penyangga terjatuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Survei NSN: PDIP, PSI dan Golkar Jadi Partai Tiga Besar di DKI Jakarta

Survei NSN menunjukkan dua oposisi Anies Baswedan, PDIP dan PSI serta Golkar jadi partai tiga besar yang banyak dipilih di DKI Jakarta saat ini.


Partai-partai di Sudan Menolak Rencana Normalisasi Hubungan dengan Israel

47 hari lalu

Pengunjuk rasa menggelar aksi demo memprotes aturan militer menyusul kudeta bulan lalu di Istana Presiden,  Khartoum, Sudan, Minggu, 19 Desember 2021. Sebanyak 123 orang terluka akibat bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi untuk menyuarakan penolakan kudeta militer. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Partai-partai di Sudan Menolak Rencana Normalisasi Hubungan dengan Israel

Dewan Islam Sudan yang menaungi 10 partai, mengutuk langkah normalisasi hubungan dengan Israel


CekFakta #190 Mari Membedah Isi "Otak Partisan" Para Pengikut Kelompok

6 Januari 2023

Ilustrasi otak. medicalnews.com
CekFakta #190 Mari Membedah Isi "Otak Partisan" Para Pengikut Kelompok

mengapa ada sekelompok orang yang begitu fanatik terhadap partai, ideologi, atau kelompok tertentu?


Pushpa Kamal Dahal Terpilih Lagi Jadi Perdana Menteri Nepal

26 Desember 2022

Perdana Menteri baru Nepal, Pushpa Kamal Dahal menghadiri pengambilan Sumpah Jabatan atas dirinya di Kathmandu, Nepal, 4 Agustus 2016. Pushpa Kamal Dahal merupakan tokoh senior Partai Komunis Nepal Aliran Maois (Mao Ze Dong). AP Photo
Pushpa Kamal Dahal Terpilih Lagi Jadi Perdana Menteri Nepal

Pushpa Kamal Dahal beraliansi dengan kubu oposisi setelah pemilu Nepal pada bulan lalu membuat parlemen digantung. Dia menjadi Perdana Menteri Nepal


Waswas Nilai Tukar Rupiah

14 Desember 2022

Waswas Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah diperkirakan terus melemah hingga tahun depan.


Anwar Ibrahim Siap Umumkan Susunan Kabinet

2 Desember 2022

Anwar Ibrahim melambaikan tangan ke para pendukungnya usai persidangan atas tuduhan sodomi yang dihadapinya di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (9/1). REUTERS/Bazuki Muhammad
Anwar Ibrahim Siap Umumkan Susunan Kabinet

Anwar Ibrahim menyebut daftar lengkap dewan menterinya sudah dikirim ke Raja Malaysia. Susunan kabinet yang baru akan diumumkan pada 2 Desember 2022.


Konversi Dana Hibah Parpol di DKI Jadi Rp 7.500 per Suara, PDIP Bakal Dapat Rp 10,02 Miliar

16 November 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama 10 pimpinan partai politik Jakarta dalam seremonial penandatanganan berita acara serah terima bantuan keuangan hibah di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Oktober 2022. TEMPO/Lani Diana
Konversi Dana Hibah Parpol di DKI Jadi Rp 7.500 per Suara, PDIP Bakal Dapat Rp 10,02 Miliar

Pemerintah DKI Jakarta mengusulkan kenaikan dana hibah untuk parpol pada 2023. Dari Rp 5.000 per suara naik menjadi Rp 7.500 per suara.


Imran Khan Dilarang Berpolitik Selama 5 Tahun

22 Oktober 2022

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tidak difoto) di Putrajaya, Malaysia, 4 Februari 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng / File Foto]
Imran Khan Dilarang Berpolitik Selama 5 Tahun

Imran Khan dilarang maju dalam pemilu dan tidak boleh menjadi anggota parlemen sampai lima tahun ke depan


PM Inggris Liz Truss Mundur Buntut dari Krisis Politik

20 Oktober 2022

Liz Truss baru saja terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris menggantikan Boris Johnson. Ia merupakan perempuan ketiga yang duduk sebagai perdana menteri Inggris. REUTERS
PM Inggris Liz Truss Mundur Buntut dari Krisis Politik

PM Inggris Liz Truss mundur karena kebijakannya dianggap tidak sesuai anggaran.


Peringati HUT ke-58, Inilah Sejarah Berdirinya Partai Golkar

17 Oktober 2022

Bendera dan Atribut Partai menghiasi lokasi berlangsungnya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 6 Desember 2014. Munas tandingan yang dilaksanakan oleh Presidium Penyelamat Partai Golkar ini rencananya akan dihadiri oleh 240 DPD provinsi dan kabupaten/kota. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Peringati HUT ke-58, Inilah Sejarah Berdirinya Partai Golkar

Partai Golkar akan memperingati HUT ke-58 pada 20 Oktober 2022 mendatang. Berikut ini adalah sejarah berdirinya Partai Golkar.