TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Moeldoko, membantah tudingan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyalahgunakan kekuasaan dengan memobilisasi pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pemilu. Menurut dia, justru raihan suara Jokowi-Ma'ruf di kelompok itu sangat kecil.
Baca: Kubu Prabowo Paparkan Kecurangan Pemilu, Ini Imbauan Moeldoko
Moeldoko menuturkan berdasarkan survei internal TKN, mayoritas pegawai BUMN dan ASN memilih pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Tahu enggak, BUMN yang milih 02 itu 78 persen. Menggerakkan ASN? ASN 72 persen yang milih (Prabowo-Sandiaga)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.
Lembaga Survei Charta Politika sebenarnya sudah pernah merilis temuan mereka terkait kecenderungan ASN yang memilih Prabowo Subianto ketimbang Jokowi. Bahkan, pilihan tersebut sudah muncul sejak Pilpres 2014.
Sigi Charta Politika pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019 menunjukkan angka pendukung Jokowi di kalangan ASN sebesar 40,4 persen. Angka itu lebih kecil dari ASN yang mendukung Prabowo - Sandiaga yaitu 44,4 persen.
Hal yang sama terjadi di kalangan pegawai desa/kelurahan. Pemilih Jokowi - Ma'ruf hanya sebesar 30,8 persen sedangkan Prabowo - Sandi dipilih oleh 53,8 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berspekulasi, angka ini bagi Jokowi sudah naik ketimbang Pilpres 2014 lalu. “Pertama harus diketahui dari 2014, ASN cenderung kalau disuruh milih Prabowo - Hatta. Bahkan angkanya jauh lebih besar dulu. Artinya sekarang ada kenaikkan pilihan dari ASN kepada Jokowi,” kata Yunarto kepada Tempo, Jumat 1 Februari 2019.
Menurut Yunarto, sejak 2014 ASN lebih memilih Prabowo dengan alasan pragmatis, karena visi yang ia tawarkan bagi ASN lebih menarik yakni kenaikan gaji. Sedang Jokowi, kata dia, lebih menekankan pada digitalisasi sistem, seperti e-budgeting dan e-procurement, dan sistem lelang jabatan yang memungkinkan karier ASN lebih dinamis.
Baca: Moeldoko: Mayoritas Pegawai BUMN dan ASN Pilih Prabowo
Sama halnya dalam debat pertama pilpres 2019, Prabowo mengatakan akan meningkatkan gaji ASN, sebaliknya Jokowi menyebut gaji sudah cukup dan remunerasi sudah baik. “Dalam konteks itu tentu saja secara pragmatis apa yang ditawarkan oleh Prabowo lebih menarik terkait kenaikan gaji dan perbaikan sistem,” ujar Yunarto.