TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rancangan konsultasi publik yang disebut berisi daftar calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin (2019-2024) beredar. Draf berbentuk Google Docs itu berisi ajakan masyarakat mengisi sensus yang sudah berisi nama-nama para profesional dari berbagai latar belakang sebagai calon menteri.
Baca: Rekapitulasi Suara Sulawesi Tenggara: Prabowo Ungguli Jokowi
Draft itu juga menyediakan kolom kosong untuk menuliskan figur terbaik yang belum tercantum dan dinilai memiliki kecakapan mengemban tugas dalam kementerian dimaksud.
"TKN tidak tahu menahu soal nama-nama itu. Soal kabinet, hak preogratif Presiden Jokowi," kata Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily saat dihubungi Tempo pada Ahad malam, 13 Mei 2019.
Pengamat militer Universitas Padjadjaran, Muradi, selaku salah satu anggota tim yang bertugas menjaring calon menteri, membantah bahwa draf itu buatan mereka. Muradi mengatakan tim sudah menginventarisir sendiri nama-nama calon menteri Jokowi.
"Kami sudah melakukan inventaris dan mengumpulkan daftar nama yang dianggap baik dan profesional," ujar Muradi kepada Tempo pada Senin, 13 Mei 2019.
Muradi menyebut, saat ini proses inventarisir masih berlangsung. Jumlahnya sekitar seratusan. Setelah ditelusuri rekam jejaknya, kata Muradi, ada yang masuk kriteria dan ada yang didegradasi. "Dinamis," ujar Muradi.
Berdasarkan draf Google Docs yang diterima Tempo, ada sejumlah nama menteri lama masuk dalam deretan jejak pendapat tersebut, adapula nama-nama kandidat baru yang juga tenar di kalangan publik. Untuk Menteri Koordinator Bidang Polhukam misalnya; ada nama Mahfud MD, Pratikno, Moeldoko, Budi Gunawan, dan Tjahjo Kumolo.
Simak juga: Polisi Geledah Rumah Tersangka Pengancam Penggal Jokowi
Untuk Menteri Hukum dan HAM misalnya, ada nama Todung Mulya Lubis, Trimedya Panjaitan, Arief T Surowijojo, Zainal Arifin Mochtar, dan Bivitri Susanti. Nama cawapres 02 Sandiaga Uno pun masuk dalam daftar calon kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).