TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin Maruf mengakui kemenangan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo -Ma'ruf Amin di sebagian wilayah pulau Jawa tak bisa dilepaskan dari peran warga Nahdatul Ulama. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke kantor Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Surabaya, Ahad, 28 April 2019.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Jangan Bilang Saya Wapres Dulu, Tapi Siap-siap Jadi
Maruf berkunjung ke sana untuk mengucapkan terima kasih atas peran NU Jawa Timur dalam Pemilihan Presiden 2019. Dia bilang provinsi Jatim menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk kemenangan Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019 versi hitung cepat, selain wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Khusus Provinsi Jawa Timur, sejumlah lembaga survei menyatakan Jokowi-Maruf mendapat sekitar 65 persen suara. Sementara, Prabowo-Sandiaga di angka 34 persen.
Apakah peran penting ini kelak akan tercermin dalam susunan kabinet menteri seandainya Jokoki-Ma'ruf dinyatakan sebagai pemennag Pilpres 2019? Ketika ditanya soal itu, Ma'ruf menjawab pendek, "Nantilah."
Meski demikian, Ketua PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar meawanti-wanti agar jatah Menteri Agama dan Menteri Pendidikan tak diberikan kepada partai kubu lain yang belakangan ingin mengalihkan dukungan ke Jokowi-Maruf.
Dia tak menyebutkan partai apa, tapi kabar itu berhembus pasak Ketua umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengendakan pertemuan dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, 24 Maret lalu.
Saat itu, Zulkifli Hasan dan Jokowi tampak berbincang-bincang di Istana Negara seusai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih, Murad Ismail dan Barnabas Orno. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto tampak bersama dengan Jokowi dan Zulkifli di meja makan.
AJI NUGROHO (Surabaya)