TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi merasa tidak puas dengan perolehan suaranya di pemilihan presiden 2019. Ia menilai hal itu tidak memenuhi target yang telah ditentukan.
Baca juga: Said Iqbal Bertemu Jokowi, BPN Prabowo: Dukungannya Tak Berubah
"Yah, di bawah target kami, ha-ha-ha," katanya dalam wawancara eksklusif dengan Tempo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 26 April 2019.
Jokowi menuturkan pihaknya menargetkan mampu mendapatkan 58-62 persen. "Itu target terendah dan tertinggi," ucapnya.
Dalam sejumlah survei elektabilitas menjelang pemilihan presiden, pasangan Jokowi-Ma'ruf diprediksi mampu mengalahkan lawannya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara antara 56-63 persen.
Namun hasil hitung cepat lembaga survei pascapencoblosan menunjukkan hal yang berbeda. Lembaga Indikator Politik Indonesia menyatakan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin mendapatkan 54,58 persen suara. Adapun Indo Barometer menyebut pasangan calon nomor urut 01 ini meraup suara 54,35 persen.
Perolehan suara Jokowi itu tidak jauh berbeda dengan pemilihan presiden 2014. Saat itu, ia yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapat 53,15 persen suara.
Selain itu, dari proses yang berlangsung, Jokowi menilai Pemilu kali ini terlalu panjang. Masa kampanye hingga delapan bulan dirasa melelahkan.
Baca juga: Jokowi - Zulkifli Hasan Bertemu, Kubu Prabowo: Tata Krama Politik
"Meski saya ga lelah, ya, tapi melelahkan semua, termasuk masyarakat," kata dia.
Selengkapnya baca di Majalah Tempo