TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, mengatakan dirinya enggan berkomentar lebih jauh mengenai pernyataan calon presiden Prabowo Subianto soal kesalahan presiden-presiden sebelum Joko Widodo atau Jokowi. Ia menyebut semua generasi punya capaian masing-masing, dan itu harus diapresiasi.
Baca: AHY: Demokrat Harus Menang Pileg 2019, Agar Ikut Pilpres 2024
“Saya tidak ingin mengomentari lebih jauh. Yang jelas bagi saya, setiap yang dilakukan oleh generasi pendahulu itu wajib diapresiasi. Segala yang baik, apalagi kalau itu memang terasa oleh rakyat kita,” ujar AHY saat meninggalkan lokasi debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu 13 April 2019.
Saat debat capres 02, Prabowo Subianto berulang kali menyebut bahwa orientasi ekonomi Indonesia salah arah selama ini. Prabowo terutama menyinggung soal deindustrialisasi.
Meski begitu, Prabowo mengatakan tak ingin menyalahkan Presiden Jokowi atas kondisi itu. Prabowo berujar salah arahnya pembangunan ekonomi Indonesia saat ini juga tak terlepas dari andil presiden sebelum Jokowi.
"Saya tidak menyalahkan Bapak. Ini kesalahan besar, kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Bener, itu pendapat saya," kata Prabowo dalam segmen kedua debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.
AHY tidak menyatakan secara tegas sikap Partai Demokrat atas pernyataan Prabowo tersebut. Yang jelas, AHY menekankan partainya tidak mungkin keluar dari Koalisi Adil Makmur, di paruh akhir Pemilu seperti ini.
Baca juga: Walkout dari Debat Capres, Kader Demokrat: Mau Tidur, Sakit Perut
“Gak mungkin lah kami keluar dari koalisi. Besok tiga hari lagi tinggal pemungutan suara,” tutur putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
FIKRI ARIGI | BUDIARTI UTAMI PUTRI