TEMPO.CO, Bekasi - Calon wakil presiden nomor Urut 02, Sandiaga Uno meminta kepada pendukungnya mengawasi potensi kecurangan di dalam pemilu 2019. Karena itu, mantan Wagub DKI Jakarta tersebut meminta kepada masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengawasinya.
Baca juga: Macet dan Hujan, Sandiaga ke Lokasi Kampanye Lewat Jalan Tikus
"Ada masukan-masukan untuk mengantisipasi kecurangan, bagi kami masyarakat datang ke TPS dan pastikan pemilu berlangsung jujur dan adil," kata Sandi di sela kampanye terbuka di Lapangan Kobra, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa, 2 April 2019.
Tim pemengan Prabowo-Sandi di Jawa Barat, Ahmad Syaikhu mengatakan, sejumlah upaya akan dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan sejak dari tempat pemungutan suara (TPS). Salah satunya, kata dia, kaum emak-emak pendukung pasangan nomor 02 akan membuka dapur umum.
"Ini dilakukan agar saksi partai tidak kemana-mana, tetap stanby di TPS sampai selesai," ujar Ahmad Syaikhu yang juga Cawagub DKI Jakarta ini.
Menurut Syaikhu, berbagai potensi kecurangan yang terjadi seperti daftar pemilih siluman, pengkondisisan mencoblos pasangan tertentu, dan lainnya. Karena itu pengawasan di TPS harus betul-betul maksimal. Pihaknya juga meminta pengawas dari partai pengusung Prabowo-Sandi kritis.
"Tidak hanya di TPS, pengawasan juga ketika pengiriman surat suada ke kelurahan, kecamatan, sampai dengan KPU setempat," kata mantan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018 ini.
Baca juga: Sandiaga Uno Setuju Ahmad Syaikhu Jadi Wagub DKI
Dengan begitu, kata Ahmad Syaikhu, pihaknya optimis pasangan Prabowo-Sandiaga Uno menang dengan perolehan suara sampai dengan 70 persen, naik 10 persen dibandingkan pemilu 2014 lalu. "Dengan 70 persen suara, maka akan membantu perolehan suara di daerah lain, karena jumlah DPR di Jawa Barat mencapai 33 juta," ucap Syaikhu.