TEMPO.CO, Bandung - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memperkenalkan calon menteri yang akan dipilihnya jika menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilres 2019.
Baca: Survei CSIS: Jokowi - Ma'ruf 51,4 Persen, Prabowo - Sandi 33,3
Di sela pidato saat kampanye terbuka di Banudng, Prabowo memanggil beberapa tim sukses yang sedang duduk di kursi di bagian belakang. Ia meminta nama-nama yang dipanggil untuk bergabung ke depan panggung bersama Prabowo.
"Itu orang-orang pintar ada di belakang gua semua, jadi kalau gua presiden kira-kira siapa yang ada di kabinet gue. Eh untuk apa saya sembunyi-sembunyi. Lu mau beli kucing dalam karung," kata Prabowo di stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis, 28 Maret 2019.
Tampak Komandan Komando Gabungan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Sekjen PAN Hinca Pandjaitan, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, dan mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun maju bergabung ke depan panggung.
"Saya tanya AHY pantas enggak jadi menteri? Jujur ya. Eh eh eh jangan karena gantengnya aja ya. Dia ganteng tapi dia lulusan Harvard, lu tau berapa orang Indonesia yang lulus dari Harvard tiap tahun mungkin 2-3 orang. Aku juga dulu ke Harvard tapi jalan-jalan saja," kelakar Prabowo.
Prabowo pun memuji satu persatu tim sukses yang dia panggil ke depan panggung. Tak terkecuali mulai dari Sohibul Iman, Priyo, Hinca hingga Ahmad Heryawan (Aher). "Bukan karena beliau ketua partai, gak jadi ketua partai saja beliau sudah jadi orang pintar," katanya.
"Aher bagaimana Aher dua kali gubernur pantas gak kalau kita angkat jadi menteri. Edi Suparno pakar keuangan kalau ngitung korupsi paling pinter dia. Pak Hinca itu koboy dari Sumatra itu," katanya.
Dalam pidatonya, Prabowo pun menyinggung ihwal krisis ekonomi yang melanda Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo akhir-akhir ini. Prabowo mengkritik kebijaka Jokowi yang lebih pro asing daripada memikirkan nasib warga Indonesia.
Simak juga: Dua Tim Purnawan TNI akan Hadang Prabowo di Pilpres 2019
"Rakyat sejahtera kalau uangnya berada di Indonesia gak dibawa keluar terus. Kalau uang keluar terus ibarat darah kita mengalir keluar tiap hari ujungnya kita ambruk kita kolev," katanya.