TEMPO.CO, Jakarta -Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin hari ini Senin 11 Maret 2019, tengah berulang tahun ke-76. Bertepatan dengan hari kelahirannya tersebut, Ma'ruf tengah melakukan kegiatan safari politika ke Sumatera Utara. Ma'ruf berharap agar di tahun ini, dapat membawa keberkatan, perlindungan, serta keberuntungan.
Berita terkait: Ulang Tahun ke-76, Ma'ruf Amin Dapat Kejutan Kue dari Cucu
"Tahun yang membawa kebaikan buat saya pribadi, keluarga dan tentu saja harapannya untuk bangsa dan negara," ujar Ma'ruf dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin 11 Maret 2019.
Ma'ruf sejak Sabtu 9 Maret sudah bertolak ke Sumatera Utara. Ia memulai safari politiknya di Deli Serdang, dan Medan. Kedua tempat ini yang masuk ke wilayah Sumut 1, diakui oleh anggota Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat, sebagai tempat pertempuran. Menurut dia, kawasan ini memiliki populasi dan ceruk pemilih paling banyak di Sumut.
Djarot meyakini elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin di sana sudah cukup aman, dan semakin membaik. "Pemilih paling besar di Sumut 1 kan di Medan atau Deliserdang. Tapi insyaallah semakin baik, karena pada 2014 Pak Jokowi - Jusuf Kalla menang di Sumut," ujar Djarot kepada Tempo hari ini.
Pada hari ketiga safari politik di Sumatera Utara, Ma'ruf bersafari di wilayah Sumut 3, yakni di Mandeling Natal. Sebelum kembali ke Jakarta, di sana Ma'ruf menghadiri acara Tabligh Akbar, juga bertemu dengan para santri.
Djarot mengatakan di wilayah muslim Sumatera Utara seperti Mandeling Natal, TKD sedang giat menangkal hoax yang beredar. Pun agenda Ma'ruf kali ini, kata dia, salah satunya bertujuan mengklarifikasi kabar bohong tersebut.
"Hampir sama dengan di Jawa saya pikir. Misalnya kabar kalau Pak Jokowi menang, adzan akan dilarang, kriminalisasi ulama, pelajaran agama yang dihapus," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Berdasarkan pantauan PoliticaWave pada 28 Januari - 4 Februari 2019, pasangan Jokowi - Ma'ruf menjadi paslon yang paling sering menjadi target hoax. Mulai dari e-KTP palsu dari Cina, hingga isu Ma'ruf Amin bakal diganti Basuki Tjahaja Purnama.