TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengaku heran dengan pidato politik Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berisi rekomendasi kepada presiden terpilih pada pemilu 2019.
Berita terkait: AHY Sebut Politik dan Demokrasi Indonesia Alami Kemunduran
Sebagai partai pendukung Prabowo - Sandi, Hasto heran kenapa rekomendasi itu tak disampaikan langsung oleh AHY kepada calon presiden usungannya, Prabowo Subianto.
"Mungkin ada aspirasi yang tersumbat, ya, di pasangan 02, sehingga Pak AHY harus melakukan pidato politik seperti itu," kata Hasto lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 2 Maret 2019.
Sebelumnya, AHY menyampaikan pidato politiknya yang bertajuk Rekomendasi Partai Demokrat untuk Presiden Indonesia Mendatang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat malam, 1 Maret 2019. Pidato ini sedianya disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, SBY absen dari kegiatan partai lantaran harus menunggui istrinya, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono yang tengah menjalani perawatan kanker darah di National University Hospital, Singapura.
SBY lantas mendapuk AHY untuk memimpin pemenangan Pemilu 2019. Dalam pidatonya, AHY menyampaikan sejumlah rekomendasi bagi pemerintahan ke depan. Di antaranya, Presiden terpilih nantinya diharapkan bisa melakukan perubahan dan kemajuan yang nyata bagi kehidupan rakyat, menjamin tegaknya nilai-nilai keadilan bagi seluruh warga negara dan menjamin kebebasan berekspresi.