TEMPO.CO, Jakarta-Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin menilai isu adanya Warga Negara Asing asal Cina yang memiliki KTP elektronik (E-KTP) Cianjur merupakan salah satu upaya yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab untuk mendelegitimasi pemilu 2019. Menurut anggota TKN, Lukman Edy, isu tersebut sama dengan hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos yang mencuat beberapa bulan lalu.
"Untuk itu, kami mendukung langkah KPU yang melaporkan kasus ini ke polisi untuk mencari otak atau pelaku pembuat KTP yang kami duga merupakan hasil editan itu," ujar Lukman Edy di Posko Cemara, Jakarta pada Rabu, 27 Februari 2019.
Baca: KPU Bakal Koordinasi dengan Kemendagri soal E-KTP Warga Cina
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini menilai penyebaran hoaks sengaja dilakukan untuk membuat kegaduhan pada pemilu yang sasarannya adalah penyelenggara dan pemerintah. "Sehingga ketika isu itu bergulir, kemudahan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada penyelenggara pemilu. Ini bencana bagi konsolidasi demokrasi," ujar dia.
Lukman Edy juga menuding Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi memanfaatkan isu ini untuk diviralkan guna mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu. "Kalau kubu 02 memanfaatkan isu-isu hoaks ini, maka dia akan dipilih oleh pemilih hoaks juga, dan hasilnya yang terpilih adalah pemimpin hoaks," ujarnya.
Simak: Kemendagri Pastikan WNA Tak Punya Hak Pilih di Pemilu 2019
Sebelumnya, beredar dua foto e-KTP di media sosial yang menampilkan dua identitas berbeda. Yang satu bernama Bahar dan satu lagi bernama Guohui Chen. Gouhui ini yang disebut-sebut WNA Cina yang punya KTP Cianjur. Sementara Bahar, 47 tahun, kebingungan namanya tercantum di DPT Pemilu 2019 dengan Nomor Induk Kependudukan Warga Negara Asing berkebangsaan Cina. Sedangkan NIK dia sendiri tak terdaftar di DPT setempat.
Komisioner KPU Viryan Azis menduga KTP yang beredar itu hanya editan. "Kami sudah melaporkan ke cyber crime Mabes Polri agar ditelaah lebih dalam, apakah foto tersebut hasil editan atau bukan," ujar Viryan Azis di kantornya pada Selasa, 26 Februari 2019.