TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tampak kebingungan dengan istilah unicorn saat ditanya oleh lawannya, Joko Widodo alias Jokowi dalam debat kedua pemilihan presiden.
Baca: Momen Saling Sapa Jokowi - Prabowo di Awal Debat Capres Kedua
Saat sesi tanya jawab, Jokowi bertanya tentang strategi Prabowo dalam mendukung kemajuan unicorn di Indonesia. "Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia," tanya Jokowi saat debat di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019.
Mendengar pertanyaan Jokowi itu, Prabowo balik bertanya. "Yang Bapak maksud unicorn, unicorn, maksudnya yang apa itu, yang online-online itu," katanya. Mendengar ucapan Prabowo, Jokowi hanya mengangguk-angguk saja.
Capres nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi (kiri) menyampaikan pendapatnya saat mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Prabowo menuturkan ia akan mengurangi regulasi yang dianggap membuat perusahaan rintisan sulit berkembang. "Mereka lagi giat-giatnya, lagi pesat-pesatnya berkembang, jadi saya akan dukung segala upaya untuk memperlancar," kata ketua umum Partai Gerindra itu.
Prabowo berujar pelaku bisnis digital saat ini merasa keberatan dengan wacana penarikan pajak, khusunya bagi penjual yang menjajakan barangnya secara online. "Ini yang mereka mengeluh," ujarnya.
Untuk diketahui, istilah unicorn merupakan sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 14,1 triliun (kurs Rp 14.100 per dollar AS).
Baca: Prabowo Janji Segera Turunkan Harga Listrik dan Bahan Pokok
Indonesia saat ini telah memiliki empat unicorn, yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.