TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan pelaporan tentang deklarasi kepala-kepala daerah kepada calon presiden inkumben oleh oposisi, Prabowo - Sandiaga menjadi bumerang. Pengaduan itu, kata Hasto, justru memperkuat militansi para kepala daerah.
"Upaya tim Prabowo - Sandiaga dengan menggugat deklarasi para kepala daerah pendukung Jokowi - Ma'ruf Amin tidak hanya sia-sia, tapi malah menumbuhkan militansi para kepala daerah," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Jumat 15 Februari 2019.
Baca: Prabowo Gempur Jawa Tengah, Kubu Jokowi: Kami Rebut Jawa Barat
Sebelumnya, Badan Pemenangan Daerah Prabowo – Sandiaga Jawa Tengah mengadukan deklarasi dukungan untuk Jokowi - Ma'ruf yang dilakukan 31 kepala daerah di Jawa Tengah pada 26 Januari 2019 ke Bawaslu Jateng. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah pun berencana akan memanggil semua kepala daerah yang terlibat dalam deklarasi di Hotel Alila.
Kepala daerah pendukung Jokowi, kata Hasto, punya pengalaman konkrit bagaimana kepemimpinan Jokowi selama empat tahun belakangan. Ia mengklaim Jokowi selama ini responsif terhadap aspirasi dari daerah. Pilihan mendukung Jokowi menurut Hasto didasari alasan hubungan yang sinergis antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca: Di Blora, Prabowo; Saya Tak Akan Izinkan Koruptor di Pemerintahan
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menantang kubu Prabowo - Sandiaga Uno, agar berani menampilkan kepala daerahnya. Ia menantang agar kubu Prabowo menunjukkan mana kepala daerah berprestasi, dan kader asli dari Gerindra atau PKS. "Jadi jangan hanya karena tidak punya kepala daerah yang hebat, lalu Tim Prabowo - Sandiaga main lapor minim bukti."
Seluruh tim hukum TKN, kata Hasto, akan memberikan dukungan advokasi secara maksimal kepada kepala daerah yang digugat kubu Prabowo - Sandiaga.