TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mempertanyakan kekhawatiran Ketua Masjid Agung Kauman, Semarang, Jawa Tengah KH Hanief Ismail ihwal politisasi salat Jumat oleh calon presidennya. Andre mengatakan Prabowo hanya ingin menunaikan salat Jumat seperti muslim pada umumnya.
Baca: Bawaslu Awasi Salat Jumat Prabowo di Semarang
"Di mana politisasinya? Pak Prabowo hanya numpang salat Jumat seperti muslim biasa," kata Andre kepada Tempo, Jumat, 15 Februari 2019.
Sebelumnya, beredar kabar Hanief Ismail keberatan dengan rencana Prabowo salat Jumat di Masjid Agung Kauman hari ini. Namun Hanief kemudian mengatakan kata-katanya telah disalahartikan. Dia mengklaim bukan keberatan dengan Prabowo, tetapi spanduk ajakan salat Jumat yang beredar.
Spanduk yang dimaksud Hanief adalah pamflet yang beredar melalui aplikasi perpesanan. Dalam selebaran itu tertulis, "Hadiri Shalat Jumat Bersama Prabowo Subianto Jumat, 15 Februari 2019 Masjid Kauman, Semarang".
Baca: Klarifikasi Ketua Masjid Kauman Soal Isu Tolak Jumatan Prabowo
Hanief menegaskan dirinya tak menolak Prabowo. Dia mengaku hanya merasa keberatan jika masjid dijadikan tempat kampanye calon presiden. "Saya keberatan, bukan menolak Pak Prabowo," kata Hanief.
Andre lantas menyindir Presiden Joko Widodo, yang juga merupakan lawan Prabowo di pemilihan presiden 2019. Andre mengatakan, Prabowo tak secara khusus meminta diberi saf di bagian depan atau saf lainnya di Masjid Agung Kauman. Ketua Umum Partai Gerindra itu, ujar Andre, juga tak meminta satu saf dimundurkan ke belakang agar juru foto mendapat tempat untuk mengambil gambar dirinya saat sedang salat.
Baca: Jumatan Prabowo, Masjid Kauman Semarang Siapkan Jajanan Pasar
"Kalau telat Pak Prabowo duduk di belakang tidak masalah. Kami juga enggak minta satu saf dimundurkan ke belakang agar kameramen kami bisa foto-foto seperti Pak Jokowi," kata Andre.
ROSSENO AJI