TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden, Prabowo Subianto bakal kembali menyampaikan pidato kebangsaan, dua hari menjelang debat capres kedua berlangsung. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pidato itu berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.
Baca: Prabowo Bakal Sampaikan Pidato Kebangsaan di Semarang
"Beliau rencananya akan melakukan pidato kebangsaan yang akan diselenggarakan di Semarang, kalau tidak salah tanggal 15," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.
Prabowo Subianto sebelumnya juga pernah menyampaikan pidato kebangsaan menjelang debat pertama pada 17 Januari lalu. Pidato bertajuk Indonesia Menang itu disampaikan di JCC, Senayan, Jakarta, pada 14 Januari 2019, berdasarkan usulan dan arahan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Berikut poin-poin dalam pidato kebangsaan Prabowo yang pertama:
- Ekonomi Sulit
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung soal perekonomian di Indonesia yang menurut dia dalam kondisi yang kian sulit. Kesulitan ekonomi itu, kata dia, bahkan berdampak pada masyarakat yang bunuh diri dan sulitnya air bersih.
"Beberapa waktu lalu saya mendapat laporan ada kepala keluarga bernama Hardi di Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah bunuh diri," kata Prabowo saat memberikan pidato. "Almarhum bunuh diri karena tidak bisa membayar utang, meninggalkan anak dan istri."
Menurut Prabowo, Hardi merasakan ekonomi terasa berat. "Selama beberapa tahun terakhir saya mendapat laporan ada banyak cerita seperti ini," kata dia. Ia juga mengutip beberapa kisah soal masyarakat yang gantung diri.
Calon presiden nomor urut 02 ini mengatakan setelah turun ke masyarakat, ia menemukan banyak masyarakat yang mengeluh karena kesulitan ekonomi. "Emak-emak juga banyak yang mengeluh karena harga-harga naik," kata Prabowo. "Bagaimana bisa harga gula di Indonesia lebih mahal tiga kali lipat dari dunia." Ia pun menyinggung soal impor bahan pangan seperti garam.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung soal kesulitan air bersih. "Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB memprediksi 2025 dunia akan krisis air bersih," kata Prabowo. "Sekarang saja di nusantara banyak yang kesulitan air bersih, bayangkan di Sragen, satu jam dari Solo, rakyat kesulitan air."
Prabowo mengatakan, "Tim kami di sana meminta agar tidak usah dikirimi baliho atau spanduk, kirim tangki air."
Menurut Prabowo, negara yang kuat salah satunya adalah mereka yang mampu swasembada air. Makanya, ia memasukan swasembada air sebagai salah satu program kerja.
- Indonesia Menang, bukan Indonesia Berutang
Prabowo mengusung tema Indonesia Menang dalam visi misi di Pemilihan Umum Presiden atau Pilpres 2019. "Dan visi misi kami adalah Indonesia Menang, adil makmur untuk semua," katanya.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia Menang adalah Indonesia yang mandiri, bukan negara yang berutang, bukan negara yang tak membela rakyatnya, tidak membela petaninya, dan tidak membela nelayannya.
Prabowo mengatakan, Indonesia harus adil, makmur, aman untuk semua rakyat bukan hanya untuk orang kaya saja bisa mendapatkan keamanan dan bukan hanya untuk orang yang bisa dibayar saja yang mendapatkan keadilan. Tapi, kata dia, untuk seluruh rakyat Indonesia.
Ia menyebutkan, telah menyiapkan strategi dalam mewujudkan visi misi Indonesia Menang tersebut. "Maka kita butuh kerja keras, kerja yang total untuk Indonesia Menang," ujarnya.
Baca: Pidato Kebangsaan Prabowo Tawarkan Reorientasi Indonesia
Prabowo pun menjabarkan sejumlah poin dalam pelaksanaannya, yaitu dengan swasembada pangan, energi, air bersih dan membentuk lembaga hukum yang kuat hingga angkatan perang yang unggul.