TEMPO.CO, Karanganyar - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Ferry Juliantono mengklaim elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga terus mengalami kenaikan di Jawa Tengah. Hal itu terjadi setelah kubunya memperbanyak kegiatan dan posko pemenangan di provinsi itu.
Baca: Kubu Prabowo Rapat di Jateng, Bahas Etika Kampanye
Pada akhir pekan lalu, calon presiden inkumben Joko Widodo menyebut elektabilitasnya di Jawa Tengah sempat turun sekitar 2 persen. "Saya kira penurunannya tidak sekecil itu," kata Ferry saat ditemui di Karanganyar, Jumat, 8 Februari 2019.
Dia meyakini elektabilitas Jokowi telah turun hingga di angka 4 persen. "Secara seimbang, elektabilitas Prabowo naik dengan persentase yang sama," kata Ferry. Sedangkan undecided voters masih tetap stagnan di angka 17-20 persen.
Kenaikan elektabilitas Prabowo disebutnya sebagai hasil dari penetrasi di Jawa Tengah yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir. "Jawa Tengah menjadi fokus kegiatan Prabowo-Sandiaga," ujar Ferry.
Dia meyakini elektabilitas Prabowo-Sandi masih akan terus naik hingga menjelang pemilihan. "Saya yakin akan bisa crossing melampaui petahana," katanya yakin.
Menurut Ferry, salah satu indikator menguatnya elektabilitas Prabowo-Sandiaga adalah dengan maraknya gangguan terhadap kegiatan yang digelar oleh kubunya. Hanya saja, dia mengaku tidak mempermasalahkan adanya gangguan. "Yang penting isu-isu dan program yang kami bawa tidak terganggu," katanya.
Baca: Sandiaga dan Djoko Santoso Rapat Besar Pemenangan Prabowo di Solo
Gangguan terhadap kegiatan kampanye diakui oleh Sandiaga saat berkunjung ke Laweyan, Solo, beberapa hari kemarin. Sandiaga mengaku mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari sekelompok orang saat berkampanye di Wonogiri dan Pati. "Tapi cukup hadapi dengan senyuman," kata Sandiaga saat itu.