TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal doa Kiai Maimun Zubair yang menyebut nama calon presiden Prabowo Subianto. Menurut dia, doa yang diucapkan Kiai Maimun itu seharusnya tidak direvisi setelahnya.
Baca juga: Di Acara Jokowi, Maimun Zubair Salah Sebut Prabowo Jadi Pemimpin
"Baru sekarang saya lihat ada revisi doa. Ada doa yang ditukar," ujar Fadli Zon di Pengadilan Tinggi DKI, Jakarta, Senin, 4 Februari 2019.
Menurut Fadli Zon, tak seharusnya doa Kiai Maimun ini direvisi setelah dibacakan. Sebab, kata dia, ucapan Kiai Maimun yang mendoakan Prabowo menjadi pemimpin itu sudah menjadi doa yang didengar oleh Allah SWT karena sudah diaminkan oleh hadirin. "Ini baru sekarang saya dengar doa direvisi. Tolonglah doa jangan dipolitisasi," katanya.
Sebelumnya, doa Kiai Maimun Zubair di acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat, 1 Februari 2019 beredar dalam video yang viral di media sosial. Dalam video itu, Kiai Maimun membacakan doa yang di dalamnya menyebut nama calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
"Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya ilahana," kata Maimun dalam rekaman video acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju yang diterima Tempo, Sabtu, 2 Februari 2019.
Diketahui, potongan doa Maimun itu kurang lebih memiliki arti 'ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin Prabowo, jadikan, ya Tuhan kami'. Petikan doa yang terselip nama Prabowo itu terekam di menit ke 3 lewat 40 detik dari video berdurasi 6 menit 37 detik.
Kemudian, Maimun dihampiri oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy alias Rommy usai membacakan doa. Setelah itu, Maimun kembali berdoa seperti meralat ucapannya sebelumnya. "Jadi saya dengan ini, untuk menjadi, siapa yang ada di samping saya ya Pak Jokowi," katanya.
Baca juga: Cerita Maimun Zubair Salah Ucap dalam Doanya
Adapun, Rommy mengklarifikasi doa yang dibacakan oleh Kiai Maimun. Menurut dia, Kiai Maimun Zubair salah mengucap ketika berdoa dengan menyebut nama Prabowo, padahal yang dimaksud Joko Widodo alias Jokowi. "Beliau memang salah mengucap. Terbukti bahwa antara isi doa sebelumnya dan ucapan 'Prabowo' tidak 'nyambung'," kata Rommy, sapaan akrabnya.
Menurut Rommy, Kiai Maimun Zubair jelas melafalkan "hadza rois" atau presiden ini dan mendoakan untuk menjadi presiden kedua kalinya. "Jelas di sini, siapa yang dimaksud menjadi presiden kedua kalinya, tentu merujuk Pak Jokowi. Beliau saat ini menjadi presiden di periode pertama."