TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin, Airlangga Hartarto menanggapi hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang menyatakan Jokowi - Ma’ruf kurang kompak atau tak saling melengkapi dalam debat pilpres pertama 17 Januari 2019 lalu. Menurut Airlangga masih ada empat debat lain untuk memperbaiki hal itu.
“Ya, kan masih ada empat debat lagi, jadi masih ada waktu,” ujar Ketua Umum Partai Golkar ini di Kantor DPP Golkar, Rabu 30 Januari 2019. Memang masih ada 4 debat pilpres lagi, yang terdekat adalah tanggal 17 Februari.
Survei LSI yang dipublikasikan hari ini, menyatakan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul dalam hal saling melengkapi dalam debat, dengan angka 46,0 persen. Sedangkan Jokowi - Ma’ruf tertinggal dengan angka 30,1 persen.
Survei ini digelar sehari setelah debat perdana, 18-25 Januari 2019. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error 2.8 persen.
Meski demikian, perolehan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf masih unggul dengan angka 54,8 persen, sedang Prabowo - Sandiaga 31 persen. Adapun sebanyak 14 menjawab rahasia, tidak tahu, dan tidak jawab sebesar 14,2 persen.
Airlangga mengatakan bukan hanya LSI, tetapi mayoritas survei menunjukkan perbedaan kedua paslon yang cukup signifikan. Selisih Jokowi - Ma'ruf dengan Prabowo - Sandi sekitar 20 persen. Hal itu, ia akui membuatnya optimis karena angka ini relatif stabil. “Kalau sekarang dari semua survei, perbedaan antara Jokowi dan Prabowo itu 20 persen rata-rata. Jadi kalau ini udah stabil di sini, Insyaallah optimis,” kata dia.