TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan persiapannya di H-1 debat pilpres ini adalah pendalaman seputar tema debat, yaitu hukum, HAM, terorisme, dan korupsi. Sandiaga mengaku pihaknya telah melakukan sesi dimana ia mendapat masukan dari para pakar dan penasihat untuk keempat bidang tersebut.
Baca: H-1 Debat, Sandiaga Awali Hari Dengan Main Basket
"Kemarin sudah ada sesi kami mendapat masukan dari para pakar dan penasehat di bidang korupsi, terorisme, hukum, dan HAM," ujar Sandi pada wartawan di lapangan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Januari 2019.
Ia juga berujar pihaknya telah melihat kisi-kisi 20 pertanyaan total di masing-masing tema debat itu. Menurut dia, pertanyaan kisi-kisi itu baginya telah menyeluruh dan sangat komprehensif.
"Mudah-mudahan ini akan memicu satu diskusi yang bisa membuka wawasan dan memperlihatkan sisi perbedaan antara pendekatan Prabowo-Sandi dengan pendekatan pemerintahan sekarang," ujar dia.
Baca: Soal Seribu Titik Kampanye, Sandiaga Minta Kubu Jokowi Cek ke KPU
Sandi juga mengaku persiapan debat seperti simulasi penting untuk dilakukan. Meski demikian, ia mengatakan simulasi itu tidak disiapkan khusus untuk melakukan strategi menyerang saat debat esok hari.
"Simulasi itu penting, tapi kita tidak siapkan khusus untuk menyerang. Karena menurut saya, ini bukan budaya kita saling serang-menyerang. Budaya kita adalah menyampaikan gagasan dengan sopan santun," tutur dia.
Ia juga mengatakan debat nanti adalah untuk masyarakat luas, bukan hanya pendukung masing-masing pasangan calon. Ia berharap dalam debat nanti masyarakat yang belum menentukan pilihan atau bahkan yang telah mantap memilih pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin bisa melihat perbedaan yang ditawarkan Prabowo-Sandi.
"Sehingga mereka bisa melihat sisi-sisi perbedaan antara pendekatan Prabowo-Sandi dengan pola kepemimpinan pemerintahan sekarang. Seperti itu sederhananya," tutur Sandiaga Uno.