TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno, Thomas Muliatna Djiwandono mengatakan anggapan para pengusaha akan membantu semua kubu atau bermain dua kaki di pilpres 2019 belum terbukti hingga saat ini. Keponakan Prabowo ini berharap agar para pengusaha, terutama teman-temannya bermain dua kaki agar kubunya mendapatkan dana kampanye dari kalangan pemilik modal.
"Saya mengharapkan sebaiknya para pengusaha, teman-teman saya, main dua kaki," kata Tommy sembari tertawa ditemui Tempo di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 7 Januari 2019. Ia meminta, jika para pengusaha percaya terhadap Prabowo - Sandiaga, agar memberikan bantuan dana kampanye. “Jangan malu-malu."
Baca: 12 Parpol Laporkan Sumbangan Dana Kampanye, Jumlah: Nol Rupiah
Tommy, sapaan Thomas, mengatakan hingga Senin lalu, 7 Januari 2019, belum ada bantuan dana dari pengusaha. Hingga akhir Desember 2018, Tommy melaporkan penerimaan dana kampanye Prabowo - Sandiaga sebesar Rp 54 miliar. Sumbangan itu berasal dari Sandiaga sebanyak Rp 39,5 miliar (73,1 persen), disusul sumbangan Prabowo Subianto sebanyak Rp 13,05 miliar atau 24,2 persen.
Sumbangan lainnya berasal dari Partai Gerindra sebanyak Rp 1,38 miliar, perorangan Rp 76,19 juta, dan kelompok Rp 28,86 juta. Adapun biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama ialah Rp 46,6 miliar.
Baca: Sandiaga Uno Sumbang Dana Kampanye Terbesar ke Kubu Prabowo ...
Thomas mengklaim elektabilitas Prabowo - Sandiaga semakin kompetitif dengan Jokowi - Ma'ruf Amin. Sigi internal kubu Prabowo menyatakan selisih elektabilitas Prabowo - Sandiaga hanya tertinggal 11 persen. Namun, kenaikan elektabilitas ini tidak berbanding lurus dengan minat dukungan para pengusaha memberikan bantuan dana kampanye.
Pada 28 November 2019, Sandiaga mengklaim telah bertemu dengan 40 bos perusahaan besar. "Dengan survei yang mulai meningkat sekarang, mereka mulai ada ketertarikan untuk mengajak kami bicara," ujar Sandiaga di kawasan Jakarta Selatan.