TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiafa Uno, Thomas Muliatna Djiwandono berharap segera mendapat suntikan dana dari para pemilik modal di sisa masa kampanye Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Dia mengklaim hingga Senin lalu, 7 Januari 2019, belum ada bantuan dana dari para pengusaha.
Baca: Bawaslu Bakal Awasi Ketat Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu
Padahal di sisi lain, Thomas mengklaim elektabilitas Prabowo - Sandiaga semakin mendekati Jokowi - Ma'ruf Amin. Dari sigi internal, Thomas mengaku selisih elektabilitas calon presiden nomor 02 ini hanya tertinggal 10 persen. Namun, kenaikan elektabilitas ini tak linier dengan minat dukungan para pengusaha.
"Saya sebagai bendahara sangat mengharapkan bantuan. Tapi sampai sekarang belum ada," kata Thomas saat ditemui Tempo di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 7 Januari 2019.
Sebelumnya, cawapres Sandiaga Uno mengatakan terus gencar memaparkan visi misinya kepada para pebisnis. Sandiaga mengklaim per Januari ini para pengusaha akan mulai melirik dirinya dan Prabowo, seiring dengan tren elektabilitas yang diklaimnya terus naik.
Pada Rabu, 28 November lalu, Sandiaga mengklaim telah bertemu dengan 40 bos perusahaan besar. "Dengan survei yang mulai meningkat sekarang, mereka mulai ada ketertarikan untuk mengajak kami bicara," ujar Sandiaga di kawasan Jakarta Selatan.
Thomas tak menampik usaha pendekatan ke para pengusaha terus dilakukan. Ikhtiar itu juga dilakukan oleh Prabowo. Namun, Thomas mengakui sulitnya menggalang dana.
Ihwal anggapan para pengusaha akan membantu semua kubu di pilpres 2019 atau yang terkenal dengan dua kaki, Thomas mengaku belum melihat hal itu saat ini. Keponakan Prabowo ini pun berharap agar para pengusaha, terutama teman-temannya bermain dua kaki.
Per akhir Desember lalu, Thomas melaporkan penerimaan dana kampanye Prabowo-Sandiaga sebesar Rp 54 miliar. Sumbangan itu berasal dari Sandiaga sebanyak Rp 39,5 miliar (73,1 persen), disusul sumbangan Prabowo Subianto sebanyK Rp 13,05 miliar atau 24,2 persen.
Sumbangan lainnya berasal dari Partai Gerindra sebanyak Rp 1,38 miliar, perorangan Rp 76,19 juta, dan kelompok Rp 28,86 juta. Adapun biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama ialah Rp 46,6 miliar.
Simak: Andi Arief: Demokrat Tak Pikirkan Dana Kampanye dari Sandiaga Uno
"Makanya saya mengharapkan sebaiknya para pengusaha, teman-teman saya, main dua kaki," kata Thomas sembari tertawa. "Tolong para pengusaha, kalau percaya sama Prabowo - Sandiaga, tolong kami dibantu, jangan malu-malu."