TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Moeldoko, menilai kabar 7 Kontainer Surat Suara yang telah tercoblos tidak masuk akal. Pasalnya, hingga kemarin, tim pemenangan masih berdiskusi mengenai foto Jokowi-Ma'ruf yang akan muncul di surat suara.
"Baru kemarin ditayangkan fotonya di TKN, mana kira-kira foto yang pas untuk presiden dengan wapres kita. Baru kemarin malam itu, belum di-approve sama Presiden," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019. Moeldoko heran terhadap munculnya hoax itu. "Sudah 7 juta, gimana ceritanya sudah 7 juta. Tapi enggak apa-apa. Teruskan saja, lanjutkan."
Baca: Polisi Diminta Ungkap Motif Hoax 7 Kontainer Surat Suara
Menurut Moeldoko hoax itu sangat merugikan pasangan Jokowi - Ma'ruf. Kendati begitu, Moeldoko yakin timnya masih bisa menangkis serangan terhadap pasangan calon nomor urut 01 tersebut. "Kita punya jurus. Emang lu aja yang bisa," kata dia.
Isu 7 kontainer surat suara telah tercoblos sebelumnya didesas-desuskan berasal dari Cina dan mendarat di Tanjung Priok pada Rabu malam, 2 Januari 2018. Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman pun telah memastikan 7 kontainer surat suara tercoblos adalah kabar bohong usai mengecek langsung ke Bea Cukai.
Komisioner KPU Hasyim Asyari mengatakan saat ini surat suara belum dicetak. Pengadaan logistik pemilihan umum, kata dia, masih dalam proses lelang. Surat suara pun mulai akan diproduksi pada pertengahan Januari.
Simak: 7 Kontainer Surat Suara, Andi Arief Tak Peduli Dilaporkan
Hoax kontainer berisi surat suara tercoblos muncul sejak pukul 18.00 WIB pada Rabu sore dan diawali dengan cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief di Twitter. “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar,” cuit Andi.
Namun cuitan tentang 7 Kontainer Surat Suara kemudian dihapus. Saat Tempo mengeceknya pada pukul 21.30 WIB, kicauan Andi yang menyinggung soal kabar surat suara itu enyah. Andi hanya melempar tautan halaman berita media daring saat dikonfirmasi.