TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur untuk aktif berpolitik. "Karena politik adalah usaha memperbaiki kehidupan rakyat," kata Prabowo melalui keterangan tertulis pada Jumat, 28 Desember 2018. Dalam kunjungannya ini, ia bersua dengan eks pejuang pro-integrasi Timor Timur ke Indonesia.
Baca: Djoko Santoso Jelaskan Hubungan Prabowo dengan Kelompok Islam
Prabowo mengatakan masyarakat yang tak mau berpikir dan bersikap dalam politik berarti apatis, serta tidak peduli akan masa depan diri dan anak cucunya. Ia mengatakan berkat kekuatan politik bangsa Indonesia bisa mengatur kekayaan negara.
Dia lantas mengutip pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan agar bumi, air, dan semua kekayaan yang ada di Indonesia dikuasai dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan bukan dinikmati segelintir orang saja.
"Selain tokoh agama, warga negara seluruh rakyat harus berani mengambil sikap politik, harus berani memilih yang benar atau hidup menderita dan jauh dari sejahtera," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Prabowo mengatakan kehadirannya di Atambua bertujuan memberikan semangat perubahan kepada masyarakat perbatasan dan mantan pejuang pro-integrasi Timor Timur yang tinggal di situ. Dia menuturkan perjuangan mereka dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia harus dihormati.
Prabowo juga berpendapat mereka harus hidup sejahtera. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus yang pernah ditugasi di Timor Timur ini lantas menjanjikan perubahan seumpama dia terpilih menjadi presiden.
Baca: Prabowo: Elite Indonesia Tak Paham Perjuangan Orang Timor Timur
"Apabila saya diberikan amanat oleh rakyat Indonesia, maka saya akan berbuat lebih banyak lagi untuk rakyat Indonesia dan khususnya rakyat di Timor," kata Prabowo.