TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno kagum melihat kagum potensi ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan pengajian pengajian Kiai Mukti di Pondok Pesantren An Najach Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah yang diikutinya, Ahad, 18 November 2018. “Ini adalah gerak ekonomi rakyat sesungguhnya,” kata Sandi melihat berjamurnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar pesantren saat berkampanye.
Ia mengaku telah berkeliling ke seluruh Indonesia. Namun, keluhan pedagang dan pelaku UMKM sama, pembeli sepi. “Ini yang membuat kami dokus pada perbaikan ekonomi,” kata Sandi.
Baca: Sandiaga Langkahi Makam, Yenny Wahid: Pemimpin Jaga Etika
Menurut Sandiaga para pedagang adalah bentuk ekonomi rakyat yang sesungguhnya. “Kita saksikan bersama para pedagang berkumpul di sini. Dari penjual makanan, minuman, pakaian, cemilan. Transaksi berjalan, pedagang dan pembeli sama-sama happy.”
Meski begitu, kata Sandiaga, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu menggembirakan. Pasalnya sangat sedikit kebijakan yang memihak pada ekonomi rakyat kecil.
Baca: Sandiaga: Jangan Menyalahkan, Semoga 2019 Ada Pemerintahan Baru
Impor, kata dia, lebih banyak mendapat porsi dalam kebijakan. Padahal Sandiaga yakin bahwa Indonesia punya kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya dari produksi dalam negeri.
Indonesia, kata Sandiaga Uno, punya kekuatan untuk bisa berdiri di kaki sendiri dan tidak tergantung pada produksi asing. “Bonus demografi pada 2020, sumber daya alam yang melimpah, ini kekuatan dahsyat yang membuat Indonesia great.”