TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi pernyataan pakar media sosial Ismail Fahmi yang menyebut kampanye media sosial pasangan jagoannya kurang terencana. Dahnil mengatakan, hal ini lazim saja lantaran Prabowo - Sandiaga tak memiliki akun robot bayaran.
Baca juga: Titiek Janji Bila Prabowo Menang RI Akan Seperti Era Soeharto
"Pakar medsos kan bilang kubu Jokowi banyak robotnya, memang kami enggak punya banyak uang untuk mengorganisir kampanye di medsos. Jadi enggak aneh kalau kemudian kami enggak punya akun-akun robot yang dibayar," kata Dahnil kepada Tempo, Kamis, 15 November 2018.
Dahnil mengatakan kampanye media sosial Prabowo - Sandiaga selama ini digerakkan oleh para relawan. Dia mengatakan para relawan itu bergerak sendiri dengan sukarela, berbeda halnya dengan akun-akun robot yang bekerja karena bayaran.
"Kami terus terang tidak bisa membayar semuanya. Makanya itu akun-akun di sosial media itu ciptaan atau gerak dari para sukarelawan saja," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.
Kendati begitu, Dahnil mengatakan penilaian Ismail itu tetap akan menjadi poin evaluasi. Tim pemenangan, ujar dia, akan terus mendorong para relawan agar menggiatkan kampanye di media sosial.
"Kami juga berterima kasih selama ini banyak relawan menjadi motor sosmed Prabowo - Sandi," ujarnya.
Sebelumnya, Ismail Fahmi mengatakan kubu Prabowo - Sandiaga kalah dibandingkan kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin soal pengelolaan kampanye di media sosial. Dia menilai kampanye kubu Prabowo di media sosial kurang terencana dan terstruktur.
Baca juga: Viral, Netizen Tanggapi Titiek Ingin Lanjutkan Program Soeharto
Indikasi itu, kata dia, terlihat saat masing-masing kubu mencoba memviralkan suatu konten di dunia maya. Ismail mencontohkan konten yang dibawa kubu pasangan calon 01 cepat menjadi topik populer di Twitter ketimbang lawannya.
"Jadi yang 01 dalam satu jam bisa trending topic, nah yang ini (paslon 02) butuh empat jam," kata pengembang aplikasi Drone Emprit seusai diskusi bertajuk 'Panas di Medsos, Dingin di Kotak Suara' di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu, 14 November 2018.