TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al-Khaththath mengatakan Komando Ulama Pemenangan Prabowo - Sandiaga (Koppasandi) merupakan turunan dari Ijtima Ulama II. Salah satu poin dari Ijtima Ulama II ini adalah mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: Tim Pemenangan Prabowo - Sandiaga Memboikot Sementara Metro TV
Ia juga mengingatkan Prabowo telah menandatangani 17 poin pakta integritas dalam Ijtima Ulama tersebut. "Ini tidak boleh hanya sekedar formalitas. Kami membuat Kami konferensi pers, disebarkan begitu saja, tidak. Harus kami pertanggung jawabkan dalam bentuk kerja nyata untuk memenangkan Prabowo - Sandiaga," kata Al-Khaththath dalam amanat deklarasi Kopassandi seusai shalat subuh di halaman Gor Sumantri Brodjonegoro, Ahad, 4 November 2018.
Kepada orang-orang yang hadir, Al-Khaththath mengatakan pemilihan presiden atau Pilpres 2019 berbeda dengan 2014. Menurut dia, pada pemilihan presiden 2019 umat Islam bakal berjuang lebih keras, lebih cerdas, dan lebih ikhlas memenangkan Prabowo - Sandiaga.
"Seperti di Pemilihan Gubernur DKI. Kalau secara hitungan di atas kertas pasti kalah. Karena calon gubernur Muslim mungkin hanya punya modal Rp 200 miliar, sedangkan lawannya 100 kali lipat, Rp 20 triliun," kata dia.
Menurut dia, calon gubernur dengan modal 20 triliun pada Pilgub DKI 2017 itu bisa dikalahkan berkat perjuangan para ulama yang diikuti umat Islam dengan skor 60 banding 40.
Simak: Alasan Cucu Pendiri NU Bergabung dengan Prabowo - Sandiaga
"Jadi, kalau cagub dan cawagub waktu itu, Pak Anies dan Pak Sandiaga modalnya Rp 200 miliar, sebenarnya dia mendapatkan limpahan sumbangan dari umat Islam," kata dia. "Cuman ini hanya bisa dihitung dengan matematika virtual berdasarkan keimanan kepada Allah swt." Makanya ia optimistis Prabowo - Sandiaga bakal memenangi Pilpres 2018.