TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin menyiapkan sejumlah topik bahan kampanye untuk memenangkan pemilihan presiden 2019. Rencana ini dibahas dalam rapat tertutup dengan Jokowi di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Senin malam, 22 Oktober 2018.
Anggota TKN Budiman Sudjatmiko mengatakan narasi yang akan dipakai adalah rencana pencairan dana kelurahan, Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP), dana desa, sertifikat tanah, hingga prestasi pemerintah di sektor pariwisata. Menurut dia, pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa terbesar kedua di bawah ekspor kelapa sawit. “Bahkan tahun depan diprediksi akan menjadi pendapatan devisa terbesar kita," kata Budiman seusai rapat.
Baca: Cerita Fachrul Razi dan Surat Pemberhentian Prabowo yang Bocor
Prestasi di sektor pariwisata ini, menurut Budiman, bakal digencarkan menjadi bahan kampanye lantaran belum pernah ada presiden Indonesia sebelum Jokowi yang mendapat limpahan pendapatan dari pariwisata. "Tapi di era presiden Jokowi pariwisata luar biasa," ucapnya.
Selain itu, melalui narasi capaian di bidang pariwisata ini, pihak Jokowi - Ma'ruf ingin menyisipkan pesan menolak politik kebohongan. Budiman menuturkan salah satu yang menarik turis berkunjung ke Indonesia adalah keramahan masyarakat Indonesia.
Baca: Ma'ruf Amin: Ada yang Bilang Saya Diperalat Jokowi, Ini Isu Kejam
Keramahan masyarakat ini, kata Budiman, bakal rusak jika dikotori politik kebohongan yang menciptakan kebencian. "Artinya politik kebohongan yang menciptakan kebencian yang rugi bukan cuma Jokowi tapi bangsa Indonesia."
Selain itu, kubu Jokowi - Ma'ruf tetap mengkampanyekan rencana pemerintah mencairkan dana kelurahan tahun depan. Alasannya dana kelurahan merupakan cara cepat untuk mencapai keadilan sosial. "Setelah desa dibangun, kemiskinan berkurang, sekarang kita ingin kampung-kampung miskin di kota, kelas menengah ke bawahnya juga dirangsang dengan dana kelurahan," kata Budiman.