TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan partainya tak mengandalkan coat tail effect atau efek ekor jas dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung di pemilihan presiden 2019. Ia menyebut PKS tak bergantung pada efek ekor jas dari sosok Prabowo Subianto atau Sandiaga Uno.
"Secara prinsip PKS dari dulu tidak pernah membiasakan diri ke coat tail effect," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.
Baca: Presiden PKS Instruksikan Anggota Fraksi Kampanyekan Sandiaga Uno
Hidayat mengungkit perjalanan PKS sejak pilpres 2004 hingga 2019. Dalam empat kali gelaran pesta demokrasi tersebut, kata dia, PKS tetap mendukung kendati tak memiliki calon presiden atau wakil presiden dari partainya. Di tiga pilpres sebelumnya, PKS mengusung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, SBY-Boediono, dan Prabowo-Hatta Rajasa.
PKS, kata Hidayat, mengandalkan mesin partai sebagai basis perolehan suara. Ia mengatakan peningkatan kursi yang diraih partai dari pemilihan legislatif selama ini tak terkait dengan capres dan cawapres.
"Kami selama ini membasiskan diri pada kemampuan mesin partai, soliditas partai, kinerja partai dan anggota," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.
Baca: Prabowo dan Sandiaga Ziarah Bersama ke Makam Hasyim Asyari
Presiden PKS Sohibul Iman sebelumnya menyinggung ihwal efek ekor jas dari sosok cawapres Sandiaga Uno. Sohibul mengeluarkan surat edaran bertanggal 17 September 2018 tentang Optimalisasi Anggota Legislatif DPR untuk Kampanye Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno.
Sohibul mengatakan instruksi itu bertujuan memperkuat gaung kampanye pilpres 2019 dan membangun efek ekor jas dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung PKS.
"Seluruh anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera kami minta untuk memberdayakan sumber daya yang dimilikinya untuk menginisiasi dan mengoptimalisasi kampanye calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno di daerah pemilihannya masing-masing," kata Sohibul dalam surat tersebut.