TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan tertutup selama dua jam antara tim sukses Jokowi dan tujuh orang kiai eks peserta aksi 212, membuahkan dukungan. Usai menggelar pertemuan di Rumah Aspirasi, salah satu posko pemenangan Jokowi, tujuh kiai tersebut mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres Jokowi - Ma'ruf Amin di pilpres 2019 atas nama Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2018.
"Kami Eks 212 mengawal ulama untuk memimpin NKRI. Kiai Ma'ruf jadi calon wakil presiden adalah bukti terkabulnya doa dan perjuangan kami," begitu bunyi poin pertama pernyataan deklarasi dukungan yang dibacakan Koordinator Eks 212 Kawal KMA, Razman Arif Nasution..
Baca: Eks 212 Dukung Jokowi, PA 212: Mereka Keluar Garis Komando Rizieq
Pantauan Tempo, pertemuan selama dua jam tersebut digelar di sebuah ruangan di rumah aspirasi. Hadir dalam pertemuan itu politikus PKB Razman Arif Nasution dan Lukman Edy, politikus PDIP Kapitra Ampera dan Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Maman Imanulhaq serta tujuh kiai eks peserta Aksi 212 (aksi untuk menuntut proses hukum pada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok).
"Kalau konsisten membela Islam, Eks 212 harus mendukung Ma'ruf Amin, karena beliau lah yang mengeluarkan fatwa Ahok menista agama," kata Razman kepada Tempo, seusai pertemuan itu.
Razman mengatakan orang-orang yang mereka gandeng ini adalah mereka yang tidak sepakat dengan adanya Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). "Fatwa mana yang mereka kawal. Apa legal standing mereka? Apanya yang dibela, fatwa apa?" ujar salah satu tokoh 212 itu.
Baca: Eks 212 Tak Dukung Prabowo, Pilih Dukung Jokowi
Untuk itu, kata Razman, dia tidak ingin ada pihak-pihak yang mengklaim paling berhak membawa nama 212 atau menyebut diri sebagai perwakilan dukungan umat. "Jadi harus seimbang, di sana (Prabowo) ada, di sini (Jokowi) juga ada," ujarnya.
Razman menceritakan tujuh kiai tersebut dihubungi sehari sebelum pernyataan dukungan lewat Ustad Kholid Hidayat. Kholid disebut sebagai salah satu imam dalam aksi bela Islam. Saat ini, ia juga menjabat bendahara umum tim pembela ulama dan aktivis (TPUA), organisasi yang dipimpin oleh Pendiri Front Pembela Islam (FPI) Eggy Sudjana.
Kholid membenarkan cerita tersebut. Ia menyebut bahwa Rabu malam lalu, baru berkoordinasi dengan Maman Immanulhaq dan Razman Arif Nasution. "Saya salat istikharah, dan akhirnya saya putuskan mendukung," ujar Kholid kepada Tempo saat ditemui di bilangan Menteng pada Kamis, 11 Oktober 2018.
Baca: Dukung Jokowi, Relawan Eks 212 Minta Rizieq Shihab Dipulangkan
Setelah itu, kata Kholid, Maman meminta dirinya untuk mengajak teman-temannya yang aktif dalam aksi 212 lalu. "Saya ajak tujuh orang ini, mereka dulu aktif. Punya massa juga, sebagian besar punya pesantren," ujarnya.
Struktur organisasi pun terbentuk dengan Lukman Edy sebagai penasihat, dengan Razman Arif sebagai koordinator dan Kapitra Ampera sebagai wakil koordinator. Tujuh kiai eks 212 masuk dalam jajaran wakil koordinator, sekretaris, dan wakil sekretaris. "Setelah ini kami akan berkonsolidasi dan menggalang dukungan massa. Siapa tahu Slamet Ma'arif bisa kita ajak," kata Kholid.
Kholid mengatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf di pilpres ini sempat menjadi pertentangan, terutama dari Eggy Sudjana yang saat ini berada di kubu Prabowo. Menurut keterangan Kholid, Eggy sempat menelepon dirinya sebelum menyatakan dukungan.
Baca: Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi
Selama setengah jam, Eggy membujuk Kholid untuk bergabung ke kubu Prabowo. "Saya ini abang kamu, kamu juga pernah akui saya guru kamu. Ya udah ikut Prabowo-Sandi," ujar Kholid menirukan perkataan Eggy lewat telepon kepada dirinya.
Namun, Kholid akhirnya tetap menjatuhkan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sebab, menurut dia, Maman Imanulhaq menjamin dengan adanya Razman Arif Nasution di kubu Jokowi, pimpinan Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia dengan aman dan tanpa halangan. Saat dikonfirmasi, Maman membenarkan hal tersebut. "Iya, itu tuntutan mereka," ujarnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengaku senang dengan merapatnya kelompok eks 212 ke kubu mereka. "Ya dalam pilpres ini seluruh orang, jangankan massa mengambang, pemilih Prabowo yang hard aja kita tarik. Semua yang mau mendukung Jokowi, potensi-potensi akan kita ajak diskusi. Semua kelompok kita tarik, kecuali HTI," ujar Karding saat ditemui Tempo di Posko Cemara, Kamis.