TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memuji slogan gerakan berkemajuan yang diusung Muhammadiyah, saat berpidato dalam acara penutupan Rapimnas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Hotel Bintang, Jakarta pada Ahad, 7 Oktober 2018.
Baca: IPPNU Beri Mandat kepada Ma'ruf Amin untuk Perangi Hoax
Menurut Ma'ruf, berkemajuan adalah salah satu karakter yang dibutuhkan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar. "Jadi jangan NU semua, harus ada Muhammadiyah-nya juga (untuk membangun Indonesia)," ujar Mustasyar PBNU itu saat berpidato dalam acara tersebut, Ahad, 7 Oktober 2018.
Ma'ruf mengatakan, Indonesia memiliki berbagai tantangan ke depan, salah satunya dalam hal pembangunan karakter. "Oleh karena itu, kita harus membangun karakter budaya kita. Jangan terprovokasi oleh budaya asing," ujar Ma'ruf Amin.
Setidaknya, kata Ma'ruf, harus ada tujuh karakter positif yang tetap ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yakni agamis, dinamis, kreatif, gotong royong, toleran, santun, dan berkemajuan. "Jika tujuh karakter ini bisa kita bangun, kita akan menjadi bangsa yang besar," ujar dia.
Baca: Ma'ruf Amin: Kami Tak Ambil Keuntungan dari Kasus Ratna Sarumpaet
Adapun beberapa karakter yang disebutkan Ma'ruf tersebut, diadopsi dari karakter yang selalu diusung NU dan Muhammadiyah. Dua organisasi tersebut adalah organisasi Islam di Indonesia yang memiliki pengikut cukup banyak. Tidak hanya pengikut, pengaruh kedua organisasi tersebut di negara ini juga cukup besar. Pengaruh itu mencakup hampir semua aspek seperti ekonomi, politik, sosial budaya, agama dan sebagainya.