TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan soal ajakan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang memintanya menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Anies menceritakan bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu sampai menemuinya. Bahkan pertemuannya dengan Amien itu tidak hanya sekali. Dalam setiap pertemuan, Anies menyebut telah menyampaikan penolakannya menjadi cawapres.
Baca: Amien Rais: Jika Abdul Somad Cawapres Prabowo, Umat Islam Pecah
"Saya sampaikan kepada beliau juga saya ingin bisa menunaikan janji dan janji saya itu bekerja di Jakarta sampai tuntas," kata Anies saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun PAN ke-20 di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PAN, Jakarta, Kamis malam, 23 Juli 2018.
Anies mengatakan ia tak ingin masyarakat Indonesia kehilangan kepercayaan kepada janji politik. Sebab, menurut dia, sudah sangat sering janji politik yang dilontarkan para politikus tak ditunaikan. "Saya tidak ingin masuk di dalam daftar orang yang tidak menunaikan janji politik. Jadi janji saya kepada rakyat Jakarta adalah bekerja yang tuntas dan ingin saya tunaikan," kata dia.
Menurut Anies, selama proses pemilihan cawapres Prabowo, ia tetap berusaha berpegang teguh pada prinsipnya. Ia bersyukur alasannya itu diterima oleh berbagai pihak yang ingin mengusungnya. "Saya takut Pilkada tahun-tahun ke depan kalau ada yang maju, orang tidak berani lagi menitipkan kepercayaan, karena ternyata kalau sudah jadi gubernur lalu ditinggalkan," ujarnya.
Baca: Amien Rais: Jika Abdul Somad Cawapres Prabowo, Umat Islam Pecah
Sebelumnya, Amien Rais menceritakan pengalamannya ditolak berkali-kali oleh Anies Baswedan. Nama Anies, kata dia, sempat disarankan oleh anak-anaknya. "Anak-anak saya yang juga generasi milenial mengatakan kepada ibunya, ibunya bilang kenapa tidak mempertimbangkan wakil Pak Prabowo namanya Anies Baswedan," kata Amien.
Amien pun sempat bergurau meramal tangan Anies saat bertemu di Balai Kota DKI Jakarta beberapa waktu lalu. "Saya lihat tangannya di balai kota saya bilang bagus. itu saya bergurau tak boleh ramal-ramal. kemudian memang beliau sudah berijtihad, sehingga ketika ditanya Pak Prabowo, ia bilang lebih baik menyelesaikan tugas di DKI," kata Amien.
Pilihan cawapres Prabowo akhirnya jatuh ke wakil Anies, Sandiaga Salahuddin Uno. Amien menilai Sandiaga cukup 'nendang' untuk jadi cawapres Prabowo. "Insya Allah bagus, hoax-hoax lupakan saja," kata Amien.
Baca: Amien Rais Doakan Harmonis Duet Prabowo - Sandiaga Uno