TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, mengatakan hasil survei teranyar dari Lingkar Survei Indonesia Denny JA terkait pemilihan presiden 2019 menjadi peringatan bagi koalisi Joko Widodo alias Jokowi dan Ma'ruf Amin untuk tidak terlena.
Baca: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 52,2 Persen
"Bagi kami tidak boleh ada satu kategori pun Pak Jokowi keunggulannya di bawah margin of error (dalam survei), begitu kira-kira," kata Budiman kepada Tempo, Rabu, 22 Agustus 2018.
Dalam survei pilpres 2019 teranyar dari LSI-JA, pasangan Jokowi-Ma'ruf secara total unggul dengan elektabilitas yang mencapai the magic number 52,2 persen. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 29,5 persen. Jumlah responden yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 18,3 persen.
Baca: Survei: Ma'ruf Amin Gerus Suara Jokowi, Sandiaga Dongkrak Prabowo
Namun jarak elektabilitas yang terjadi pada segmen pemilih minoritas antara kedua calon tidak terpaut jauh. Jokowi-Ma'ruf masih unggul, tetapi jarak elektabilitas hanya terpaut 3,9 persen. Dukungan minoritas pada Jokowi-Ma'ruf sebesar 47,5 persen, dan dukungan kepada Prabowo-Sandi sebesar 43,6 persen.
Menurut Budiman, hasil survei itu sebaiknya tidak membuat terlena. Ia mengingatkan, dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat lalu, hasil di lapangan berbeda dengan hasil survei. "Nah, kalau sudah mengevaluasi apa yang sudah terjadi, kami seharusnya tidak terlena dengan apa yang telah terjadi pada Pak Jokowi yang unggul di survei," katanya.