TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga) mendatangi kator Pusat Dewan Dakwah Muhammadiyah. Dalam pertemuan selama enam jam itu, Prabowo berdiskusi soal urusan bangsa dengan para pengurus Muhammadiyah.
Baca: Fadli Zon: Tim Sukses Prabowo - Sandiaga Dibentuk Pekan Ini
"Kami bertukar pandangan, banyak pandangan sama, ada kesadaran arah perkembangan ekonomi," kata Prabowo di Kantor Muhammadiyah, Senin malam, 13 Agustus 2018. Ada enam poin hasil diskusi di antara mereka:
1. Soal fondasi kebijakan
Ketua Umum Dewan Dakwah Muhammadyah, Haedar Nashir, agama, pancasila, dan kebudayaan menjadi pondasi nilai dan sumber inspirasi untuk menyusun kebijakan. "Jangan sampai terdapat kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan nilai dasar," kata dia.
Simak: Begini Posisi SBY, Sohibul, dan Zulkifli di Tim Prabowo - Sandiga
Di kesempatan yang berbeda, Prabowo pernah mengatakan Indonesia mungkin bubar pada 2030 jika mengacu kepada buku fiksi ilmiah berjudul Ghost Fleet: A Novel of the Next World War karya PW Singer and August Cole. Pernyataan tersebut dilantangkan Prabowo dalam Pidatonya kepada kader Partai Gerindra.
Prabowo menilai Indonesia mungkin bubar lantaran elite Indonesia saat ini tak peduli meski 80 persen tanah di Indonesia dikuasai oleh satu persen rakyat. Mereka juga dinilai abai saat sebagian besar kekayaan Indonesia diambil ke luar negeri.