TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding ditunjuk koalisi pendukung Joko Widodo atau Jokowi sebagai pendamping khusus calon wakil presiden Ma'ruf Amin selama pemilihan presiden 2019. Sebagai pendamping, Karding mengatakan tidak akan memoles penampilan Ma'ruf hanya untuk menunjukkan citra-citra tertentu kepada publik.
"Biar Kiai Ma'ruf tampil seperti apa adanya saja. Enggak usah dipoles dan dicitrakan sedemikian rupa," kata Karding saat ditemui disela-sela pelatihan jubir pemenangan Jokowi di Hotel Oria, Jakarta pada Senin, 13 Agustus 2018.
Baca: Pramono Anung Sangkal Kubu Jokowi - Ma'ruf Mempolitisasi Agama
Ma'ruf juga tidak akan dipaksakan mengenakan pakaian-pakaian seperti milenial hanya untuk menggaet pemilih. "Muda itu soal gagasan, bukan semata tampilan," ujarnya.
Menurut Karding, pejabat sepuh itu bisa disenangi milineal karena gagasan-gagasan mudanya. Ia mencontohkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menjabat di saat usia yang sudah mencapai 92 tahun namun tetap disukai.
Baca: Ma'ruf Amin Akan Berangkat Haji Besok
Sebagai ulama, Ma'ruf memang selalu mengenakan pakaian muslim dalam berbagai kesempatan. Penampilan khasnya adalah baju putih, jas, sarung, dan kopiah hitam. Penampilan Ma'ruf kontras dengan pasangannya, Jokowi yang selalu tampil bak anak muda. Jokowi kerap tampil dengan jaket, kaus, dan sneakers.
Suatu kali ditanya soal gaya busananya seusai ditunjuk menjadi cawapres, Ma'ruf hanya bercanda. "He-he-he, lihat saja nanti," ucapnya singkat, sesuai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018.
Baca: Jadi Cawapres Jokowi, Ini Kata Ma'ruf Amin Soal Jabatan Ketua MUI